Suara.com - Direktur Eksekutif Human Rights Working Group Rafendi Djamin mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan eksekusi mati para narapidana narkoba. Hal itu, menurutnya sangat bertolak belakang dengan pidato Jokowi dalam memperingati Konferensi Asia-Afrika ke-60, beberapa waktu lalu.
"Bagaimana kita menjadi poros kerja sama sementara kita tetap membenturkan diri dengan negara lain yang menginginkan agar eksekusi mati terhadap warganya tidak dilakukan," kata Rafendi di kantornya di Gedung Jiwasraya, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (26/4/2015)
Menurutnya, penerapan hukuman mati oleh pemerintah tidak selaras dengan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB.
Dia juga menilai rencana eksekusi tersebut bisa menjadi bumerang pemerintah. Sebab, kata dia di beberapa negara pelaksanaan hukuman mati sudah tidak lagi diterapkan.
"Indonesia membenturkan diri dengan peradaban penegakan HAM dalam menghapus hukuman mati bisa menimbulkan efek jera. Ini seperti menampar muka sendiri sebagai suatu bangsa, walaupun masih banyak hukum yang lebih positif untuk menumbuhkan efek jera," kata dia.
Rafendi menambahkan, jika pemerintah tetap bersikeras melaksanakan hukuman mati kepada para terpidana, maka pidato Jokowi untuk membangun kerjasama dengan negera peserta KAA akan sia-sia. Karena menurutnya beberapa negara di Afrika saat ini telah meninggalkan penerapan hukuman mati.
"Di Afrika hukuman mati sudah mulai ditinggalkan, dan mereka mempunyai komisi HAM khusus untuk mengawasi negara di Afrika yang masih menjalankan hukuman mati. Jadi Indonesia menjegal targetan yang dibuat sendiri," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta