Suara.com - Baru-baru ini, seorang dokter yang mengaku berasal dari Australia muncul dalam sebuah video propaganda ISIS. Si dokter, dalam video tersebut mengaku sengaja datang ke basis ISIS di Raqqa, Suriah untuk membantu perjuangan kelompok radikal tersebut dengan memberikan pelayanan medis.
Namun, belakangan, ada sejumlah kawan lama yang mengklaim bahwa si dokter terkenal sebagai orang yang "bermasalah". Tareq Kamleh, demikian nama si dokter. Dalam video propaganda ISIS, ia menyebut dirinya dengan nama Abu Yusuf.
Mantan mahasiswa Adelaide University, Australia itu, di kalangan rekan-rekannya dikenal sebagai lelaki mata keranjang dan pemabuk. Malahan, lansiran The Australian, Kamleh juga dikenal suka menyalahgunakan profesinya untuk mencari kepuasan seksual dari para pasiennya.
Foto-foto yang terpampang pada laman Facebooknya memperlihatkan sifatnya yang urakan dan terkesan cabul.
Seperti diungkap oleh Adelaide Advertiser, Kamleh adalah pemabuk berat yang doyan pesta. Menurut pengakuan seorang bekas rekannya, Kamleh disebut pernah mengerjai seorang perempuan di sebuah acara resmi kampus.
Seorang bekas teman kuliah yang lain mengatakan, Kamleh pernah mengaku berhubungan intim dengan seorang pasiennya yang konon bekas pekerja seks komersial.
Bekas teman kuliah Kamleh itu juga mengatakan, Kamleh punya akun Facebook palsu yang ia beri nama Adam Kamlah. Ia menggunakan akun Facebook itu untuk merayu perempuan lain agar tidak diketahui kekasihnya. Kini, akun tersebut sudah dihapus.
Sang rekan mengatakan, ia juga kerap berpura-pura sebagai orang yang religius saat orang tuanya datang mengunjunginya. Informasi sebelumnya soal Kamleh mengatakan, ia sudah menetap dan berpacaran dengan seorang perawat dari Rumah Sakit Royal Adelaide.
Namun, ada pula bekas rekan kuliah yang memberikan kesaksian berbeda. Mereka menyebut Kamleh adalah dokter yang baik dan peduli, baik kepada pasien atau staf rumah sakit.
"Ia ramah dan mempraktekkan standar pengobatan yang baik," kata seorang rekannya.
Kamleh membuat publik terkejut ketika ia muncul di sebuah video propaganda ISIS. Dalam video tersebut, Kamleh mengajak para dokter dan profesional di dunia medis untuk bergabung dengannya.
"Kami membutuhkan saudara dan saudari untuk datang dan membantu kami dari seluruh dunia. Kami butuh tenaga, bantulah kami untuk mengembangkan ini," katanya dalam video tersebut. (News.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?