Suara.com - Dua dari tiga warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Brunei Darussalam karena diduga membawa bahan peledak, dilaporkan telah dilepas. Sementara itu satu orang lainnya masih tetap ditahan.
"Betul ada tiga WNI kemarin ditangkap, karena bawa benda mencurigakan di Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam), yang hendak berangkat menuju Jeddah. Namun dua di antaranya sudah dibebaskan, dan melanjutkan perjalanan untuk umrah. Sedangkan satu orang lagi berusia 63 tahun tetap ditahan," ungkap Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Lalu Muhammad Iqbal, dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (7/5/2015).
Kendati demikian, lanjut Iqbal, Pemerintah Indonesia belum mendapatkan informasi detail dari otoritas keamanan Brunei, mengenai benda mencurigakan yang mengakibatkan satu WNI masih ditahan tersebut. Hanya disebutkan bahwa WNI yang masih ditahan itu kini masih dalam pemeriksaan mendalam. Pihak Kemenlu juga belum mendapatkan informasi apakah WNI yang ditahan itu terkait terorisme.
"Kami belum dapat kabar soal itu. Sekarang masih diselidiki. Yang jelas, kondisinya dalam keadaan baik. Dia rencananya akan disidang tanggal 11 Mei mendatang," terang Iqbal.
Sebelumnya, Iqbal mengungkap bahwa WNI tersebut ditangkap di Bandara Internasional Bandar Seri Begawan bersama dua orang lain, saat hendak melakukan perjalanan umrah dari Surabaya ke Jeddah, Arab Saudi, dengan pesawat Royal Brunei Airlines.
Namun dua orang yang bersamanya, yakni seorang lelaki dan seorang perempuan, kemudian dilaporkan telah dilepas dan diperkenankan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup