Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendukung kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) pekerja rumah tangga ke 21 negara di Timur Tengah.
"Mereka (TKW) rawan dieksploitasi," kata Said Aqill, Kamis (7/5/2015), menanggapi larangan penempatan TKI PRT ke 21 negara di Timur Tengah.
Ke-21 negara itu adalah Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Irak, Iran, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Sudan Selatan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, Yaman, dan Yordania.
Said Aqil yang menyelesaikan pendidikan S1 sampai dengan S3 di Universitas Ummul Qura, Mekkah, menyebutkan bahwa tradisi masyarakat Arab Saudi sangat tertutup, sehingga sulit untuk memantau TKW yang bekerja di rumah tangga karena seolah-olah ditahan.
"Ruang hidupnya dibatasi empat tembok. Begitu masuk rumah, sudah tidak bisa keluar sama sekali. Apa pun yang terjadi di dalam rumah ini, tetangga sebelah tidak tahu," katanya.
Di dalam tradisi masyarakat Arab Saudi, orang-orang yang bukan mahram (haram dinikahi) tidak bisa masuk ke dalam rumah.
Tamu hanya diterima di luar pagar karena keluarga di Arab Saudi menganggap aib kalau orang yang bukan mahram melihat istri dan anak perempuannya.
"Dampak jeleknya, apa pun yang terjadi di dalam rumah kita tidak tahu. TKW diapakan, kita tidak tahu. Di sana tidak ada LSM, tidak ada pengacara yang siap membantu," kata Said Aqil.
Jika terjadi permasalahan antara orang Arab Saudi dengan orang Asing, kata dia, penyelesaiannya juga cukup sulit karena pihak kedutaan, bahkan polisi, sulit untuk masuk.
"Berbeda jika permasalahan terjadi antara orang Arab Saudi sendiri, karena masing-masing akan dimediasi oleh sukunya," kata Said Aqil. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis