Suara.com - Delapan orang dari 127 tenaga kerja Indonesia ilegal yang dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tersangkut narkoba.
Laoda Latazul bin Laoda Diah (39), salah seorang TKI yang dideportasi dan tersangkut kasus narkoba, di Nunukan, Senin (11/5/2015) malam, mengungkapkan, dirinya tertangkap di tempat kerjanya oleh aparat gabungan kepolisian dan imigrasi Lahad Datu, Malaysia.
Pria yang mengaku besar di Negeri Sabah, Malaysia itu bekerja sebagai tenaga mekanik, dan mengonsumsi sabu-sabu hanya untuk memperkuat stamina saat bekerja yang telah dijalani sejak enam tahun silam.
Ia menyatakan, tertangkap aparat kepolisian negara itu saat mengonsumsi sabu-sabu di tempat kerjanya sehingga dikurung di penjara Lahad Datu selama 12 bulan, namun hanya dijalani selama delapan bulan.
"Saya ditangkap sewaktu mengonsumsi sabu-sabu di tempat kerja sebagai mekanik di Lahad Datu," ujar pria asal Buton, Sultra ini saat didata di Terminal Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan.
Menurutnya, mendapatkan sabu-sabu dari pengedar berkebangsaan Filipina yang memang banyak mengedarkan narkoba kepada pekerja asing asal Indonesia.
Laoda Latazul berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya ini, dan tetap berkeinginan kembali ke Negeri Sabah untuk bekerja namun akan mengurus paspor terlebih dahulu.
"Saya berjanji tidak mau pakai lagi sabu-sabu. Mudah-mudahan tidak akan mengisap lagi," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
-
PPLN Ungkap Penyebab DPK di Jeddah Membeludak Saat Pencoblosan Pemilu 2024
-
Minim Niat Pemilih hingga Status TKI Ilegal Jadi Penyebab DPK di Jeddah Lebih Banyak dari DPT
-
6 Fakta Rumah Milik Perwira Polri di Lampung Jadi Tempat Penampungan Calon PMI Ilegal
-
DPR Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Pemberian Visa bagi WNI
-
Polisi Gagalkan Pengiriman TKI Ilegal ke Kamboja
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!