Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sangaji (Ongen) setuju dengan langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan memperketat penyaluran bantuan dana untuk pelajar lewat Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) mulai tahun ini.
"Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat itu khusus untuk orang susah. Jadi tidak layak kalau orang mampu mendapatkan kartu itu," ucap Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2015).
Salah satu prasyarat untuk penerima kartu KJP adalah orangtua penerima bantuan tidak merokok.
"Itu ngga layak itu, saya ngga suka. Jadi kita harus bantu saudara kita yang miskin. Kalau bisa orangtua yang punya kemampuan baik bantu subsidi lah," tegas dia.
Seperti diketahui, pagi tadi, Ahok menegaskan, kedepannya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperketat penyaluran bantuan dana KJP untuk pelajar.
Syarat agar siswa dapat menerima KJP adalah orangtua siswa yang tidak merokok, dan hidup secara pas-pasan.
"Kita mau nanti lebih perketat sampai ke situ (orangtua) yang merokok tidak dapat KJP anaknya. Anak yang ngerokok, pegang handphone mahal (gak dapat KJP)," kata Ahok di Balai Kota DKI, pagi tadi.
Suami Veronica Tan itu beranggapan orangtua yang merokok mampu membiayai anak-anaknya sekolah, pasalnya untuk rokok aja dinilai Ahok dapat menghabiskan minimal dua bungkus.
"Yang rokok ada duit bapaknya, dua bungkus lagi sehari, kan lucu! Kita mau tekan seperti itu. Kita bertahap, makanya sekarang mau kita kurangin siapa yang betul-betul baik dan layak menerima KJP," jelas mantan Bupati Belitung tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO