Suara.com - Kelompok Rohingya melarikan diri dari Myanmar karena merasa tersiksa dan didiskriminasi di sana. Mereka melarikan diri dengan menggunakan perahu kayu dalam keadaan tidak layak.
Cerita itu sampaikan oleh seorang anak laki-laki bermana Mohammad Tayub. Sekarang dia ada di Myanmar. Tayub pernah merasakan rasanya menjadi pelarian untuk meninggalkan negerinya.
Namun itu dilakukan tanpa niat dan sengaja. Tayub ditipu oleh calo.
Awal mulanya ada 2 orang lelaki dewasa mendekati remaja berusia 14 tahun itu. Saat itu Tayup tengah menggembalakan ternaknya. Tayub ditawarkan bekerja di Malaysia dengan layak. Dia juga dijanjikan gaji besar.
Tergiur, Tayup setuju dengan tawaran itu. Terlebih ongkos perahu ke Malaysia gratis. Artinya Tayup tidak perlu modal besar untuk menjadi 'kaya'.
Di hari keberangkatan, Tayub bersemangat. Dia ikut mendorong kapal kayu yang juga akan ditumpangi ratusan kaum Rohingya.
"Aku tidak akan pernah melihat ibuku lagi," kata Tayub seperti dilansir AP, Selasa (19/5/2015).
Kapal berangkat, Tayub sedih tapi senang. Namun ternyata di atas kapal dia tersiksa. Di atas kapal Tayub duduk dengan lutut di tekuk sampai menempel di dada. Tubuh remaja berkulit gelap itu bercucuran keringat. Karena cuaca terik menyengat.
Tayub bercerita saat itu ada perempuan memeluk bayinya yang tak berhenti batuk.
Di atas kapal itu ada sosok lelaki tegap mondar-mandir membawa ikat pinggang dan tongkat besi. Bahkan banyak yang membawa senjata. Mereka tidak segan menembak.
Semua penumpang yang berhimpitan tidak berani bicara. Yang terdengar hanya bunyi seseorang muntah karena mabuk laut dan bau busuk di perahu.
"Aku ingin menangis, tapi aku tahu akan dipukuli lagi jika saya lakukan," ceritanya.
"Aku ingin melompat ke dalam air dan berenang kembali ke rumah. Tapi semua awak kapal bersenjata. Aku tahu mereka akan menembak saya," kata dia.
Namun akhirnya Tayub bisa selamat setelah Angkatan Laut Thailand menyergap kapal itu. Kapal yang ditumpangi Tayub terlibat kasus perdagangan manusia.
"Ketika kami meninggalkan kapal, orang-orang menangis dan berteriak. Mereka ingin pulang ke rumah, juga," cerita dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta