Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding tak jeli karena mengangkat anggota tim pansel Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang banyak rangkap jabatan.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Hasrul Halili, mengatakan penunjukkan Harkristuti Harkrisnowo yang saat ini masih menjadi Ketua Tim Pansel Komisi Yudisial (KY) malah menunjukkan kalau Jokowi tidak jeli dan teliti.
“Ini memang membuktikan kekhawatiran kalau Jokowi memang tidak jeli dan tidak teliti. Mestinya dia memeriksa lagi soal ini,” kata Hasrul saat dihubungi suara.com, Kamis (21/5/2015).
Dia juga menyarankan kepada Hasrul agar Harkristuti memilih salah satu jabatan saja terkait panitia seleksi.
“Mustahil beliau bisa mengerjakan keduanya sekaligus, lebih baik beliau memilih salah satu saja,” ujar Hasrul.
Seperti diberitakan, Harkristuti tercatat sebagai anggota tim pansel KPK yang paling banyak rangkap jabatan.
Dari catatan suara.com, Harkristuti yang ditunjuk Jokowi, Kamis (21/5/2015), saat ini juga masih tercatat sebagai Ketua Pansel Komisi Yudisial (KY) yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Februari 2015 lalu.
Pembentukan pansel tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pembentukan Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Komisi Yudisial yang ditandatangani pada 23 Februari 2015.
Pengumuman Harkristuti sebagai ketua pansel KY juga dicatat dalam laman resmi sekertariat kabinet (Setkab)
Saat ditunjuk sebagi ketua pansel KY, Harkristuti juga masih menjabat sebagai Dirjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM.
Sedangkan dalam pengumuman susunan tim pansel pagi tadi, Jokowi menyebut Harkristuti sebagai Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash