Suara.com - Mantan Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom berencana menulis sebuah buku mengenai cerita saat dirinya 3 tahun mendekam di Lembaga Permasyarakatan Wanita Tangerang karena kasus korupsi. Kata dia ini buku lucu-lucuan.
Kata dia, kehidupan di dalam penjara tidak sekejam yang dibayangkan. Tidak semua penghuni adalah orang jahat.
"Adalah buku lucu-lucu, cerita dari Lapas Tangerang supaya kalian yang di luar tahu bahwa semua yang di dalem juga manusia. Dengan segala macam persoalan kehidupan, tidak semua jahat pingin jahat. Tapi karena keadaan. 80 persen tahanan itu narkoba," kata Miranda saat ditemui di kediamannya di Jalan Sriwijaya Raya No 14, Jakarta Selatan, Selasa (2/6/2015).
Dia membantah jika semua para narapidana di Lapas tersebut orang jahat. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan orang terjerumus dalam kubangan barang haram tersebut.
"Yang di luar hanya tahu, orang narkoba itu jahat, tidak. Mereka semua manusia biasa. Banyak keadaan yang membuat mereka harus seperti itu. Saya saya lebih banyak empati. Ini saya akan tulis," kata dia.
Di luar idenya itu, Miranda mengaku akan mengelurkan buku tentang ekonomi. Judulnya 'From Crisis to Crisis'.
"Saya ada satu buku yang moga-moga segera terbit, tapi mengenai ekonomi. 'From Crisis to Crisis', dari krisis 1997 sampai krisis 2009," kata dia.
Miranda menambahkan jika buku ekonomi tersebut sebetulnya sudah dirampungkan 3 tahun lalu. Namun, penerbitan buku tersebut terkendala karena dia terpaksa harus mendekam di Lapas Wanita Tangerang terkait kasus korupsi.
"Tapi kan saya di dalam penjara tidak punya fasilitas apa-apa, kalian tahu kalau nulis buku ilmiah mesti download banyak informasi lagi. Kalau pun sudah jadi 14 capter mesti menulis 2 capter lagi," kata dia.
Miranda merupakan terpidana kasus suap terhadap sejumlah anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 terkait pemilihan jabatan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI). Ia ditahan sejak 1 Juni 2012 serta diputus bersalah dan mendapat hukuman tiga tahun penjara pada 25 April 2014.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
Anti-Macet Horor! Ini 7 Taktik Jitu Biar Liburan Nataru 2025 Kamu Gak Habis di Jalan
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan