Suara.com - Rektor Lembaga Manajemen International Indonesia (LMII) yang bekerjasama dengan University of Berkley Michigan untuk mengeluarkan ijazah Ph.D, Liartha S.Kembaren mengklaim mempunyai bukti sekolahnya tidak mengeluarkan ijazah palsu. Buktinya berupa sepucuk surat
Sebelumnya lembaga pendidikan Liartha yang disebut sebagai Berkley Indonesia dituduh mengeluarkan ijazah palsu. LMII pun sudah dilaporkan ke Mabes Polri pekan lalu oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Pengacara Liartha, Sirjon Pinem menjelaskan kliennya memegang surat izin berbentuk mandat dari pimpinan University of Berkley di Michigan. Surat itu berisi pernyataan jika Liartha bisa membuka universitas perwakilan Berkley di Asia, termasuk di Indonesia. Saat ini 'Berkley Indonesia' sudah membuka cabang di Surabaya, Bandung, Medan dan Jakarta.
"Ada surat dari University of Berkley yang berbunyi Prof Liartha itu bisa memasarkan perguruan tinggi ini di Asia. Itu langsung dari sana suratnya. Itu berbentuk sepucuk surat. Ini akan kita sampaikan ke Menristekdikti," kata Sirjon saat dihubungi suara.com, Rabu (3/6/2015).
Sirjon juga mengklaim 'Berkley Indonesia' sudah mempunyi izin operasi. Sementara proses belajar mengajarnya dilakukan via online, tidak tatap muka.
"Tapi kalau mahasiswanya menemukan kesulitan bisa menemui Prof Liartha di Kampus LMII setiap Jumat dan Sabtu," jelas dia.
sirjon juga mengklarifikasi jika LMII yang dipimpin Liartha memang lembaga kurus, bukan universitas yang mengeluarkan ijazah. Sementara yang berbentuk universitas adalah perwakilan University of Berkley di Indonesia.
"Kantornya yah di LMII itu. Tapi itu bukan kelas Berkley. Kelasnya itu secara online, tidak tatap muka," papar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak