Suara.com - Jumlah korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal penumpang di Sungai Yangtze bertambah menjadi 65 orang, demikian disampaikan televisi lokal hari Kamis (4/6/2015). Hingga kini, sebanyak lebih dari 370 orang masih belum ditemukan.
Lansiran CCTV, sebanyak 39 jenazah ditemukan pada malam hari. Sampai berita ini diturunkan, baru 14 orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, termasuk kapten kapal.
Namun, tim penyelamat belum menyerah untuk melakukan pencarian di lokasi tenggelamnya kapal yang membawa 456 orang itu. Tim berencana melubangi lambung kapal Eastern Star untuk mempermudah akses para penyelam.
"Kapal tenggelam dalam waktu yang amat singkat, sehingga masih ada udara yang terperangkap pada lambung," kata pakar perkapalan dari Universitas Ilmu Perkapalan kepada Xinhua.
"Itu artinya mungkin masih ada korban selamat," katanya lagi.
Polisi telah menahan kapten dan kepala teknisi untuk ditanyai seputar tenggelamnya kapal pada 2 Juni lalu.
Kapal Eastern Star membawa 456 orang. Sebagian besar adalah orang lanjut usia yang sedang mengikuti perjalanan wisata.
Saat insiden terjadi, kapal berkapasitas 500 penumpang itu tengah berlayar dari Kota Chongqing menuju Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu. Biro cuaca Cina menyebutkan, sebuah tornado muncul saat kapal sedang berlayar melintasi sungai tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
-
16 Ditemukan, 2 Meninggal: Kisah Tragis Kapal Karam di Lampung, Pencarian Terus Berlanjut
-
Misteri KMP Tunu Pratama Jaya, Kapal Laik Laut Tenggelam, Nakhoda Lenyap?
-
Nakhoda KMP Tunu Pratama Jaya Dicari Netizen: Jadi Saksi Kunci Tenggelamnya Kapal
-
27 Korban Hilang KMP Tunu Pratama Jaya: Tim SAR Gabungan Sisir Selat Bali dengan Kekuatan Penuh
-
Kisah Pilu 2 Anak Korban Kapal Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Masa Depan Dijamin Polisi
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?