Suara.com - Pemerintah Myanmar akhirnya bersedia membebaskan 55 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dan menjadi korban perdangan manusia.
Ke 55 WNI dibebaskan setelah ditahan dipenjara Myanmar lebih dari setahun sejak Februari 2014 lalu.
Keterangan pers yang diperoleh suara.com dari Kementerian Luar Negeri, Minggu (7/6/2015), 55 WNI akan tiba di Jakarta, Senin besok (8/6/2015), pada pukul 21.15 dengan maskapai penerbangan Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH 849.
Pembebasan 55 WNI ini juga menyusul pertemuan Menlu RI dengan Menlu Myanmar pada 21 Mei 2015 lalu, di tengah pembicaraan soal pengungsi Rohingya.
“Ini juga merupakan hasil dari diplomasi perlindungan WNI tingkat tinggi yang dilakukan Menlu RI baru-baru ini,” ujar Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi.
Ke 55 WNI itu dijatuhkan vonis 7 sampai 9 tahun penjara pada 2014 lalu atas tuduhan ilegal fishing dan pelanggaran imigrasi.
Ke 55 ABK tersebut bekerja pada 5 kapal (4 berbendera Indonesia dan 1 berbendera Taiwan), yaitu Yi Hong 66 (9 orang), Citra Nusantara -VI (11 orang), Citra Nusantara-VI (13 orang), serta Sri Fu Fa No-7 dan KM Rejeki Baru masing-masing 11 orang.
Pada tanggal 15 Februari 2014, kelima kapal tersebut ditangkap oleh otoritas Myanmar di sekitar wilayah Myeik, Thanintharyi Region, saat kelima kapal dalam perjalan menuju Phuket, Thailand, untuk berlabuh.
Sejak awal kasus tersebut KBRI Yangon telah memberikan bantuan, namun kasus tersebut tetap dibawa ke pengadilan hingga dijatuhkannya vonis penjara antara 7 hingga 9 tahun bagi 55 WNI tersebut pada bulan Juni 2014.
Pada Maret 2014, Tim Identifikasi dari Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu melakukan kunjungan ke penjara Insein untuk mendalami adanya indikasi perdagangan manusia terhadap 55 WNI.
Dari hasil wawancara satu persatu dengan masing-masing ABK, Tim Identifikasi Kemenlu memperoleh data yang kuat mengindikasikan bahwa 55 ABK tersebut adalah korban perdagangan manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina