Suara.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendesak Polda Bali memeriksa ibu angkat Angeline, Margriet, yang mengusir dua menteri dan dituding sengaja menyembunyikan kondisi rumah sebelum anak perempuan berumur 8 tahun itu menghilang.
Sekjen Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyatakan kecurigaannya kalau Margriet memang menutup-nutupi kondisi rumah yang dianggap tak layak huni dan sengaja tak ingin mengungkap perlakuan yang diterima oleh Angeline.
“Ada yang sengaja menutup-nutupi informasi hilangnya anak itu,” kata Arist saat dihubungi suara.com melalui telepon, Minggu (7/6/2015).
Arist juga mengungkapkan perlunya menyelidiki dugaan kekerasan yang mungkin saja diterima oleh Angeline sebelum hilang.
Menurutnya, salah satu saksi yang bekerja di rumah tersebut, Agustinus, sempat menemukan kalau bibir Angeline berdarah pada hari di mana anak perempuan itu hilang pada 16 Mei 2015.
“Ada keterangan saksi kunci yang sempat menegur Angeline sebelum hilang ‘kenapa bibirnya pecah?” seru Arist lagi.
Sebelumnya diberitakan, ibu angkat Angeline mengusir dua menteri, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise dari rumah yang ditinggali Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali.
Kedua menteri itu datang untuk memberikan dukungan agar Angeline yang sudah menghilang tiga pekan segera ditemukan.
Arist Merdeka Sirait yang sempat diperbolehkan masuk menggambarkan kalau rumah itu tak layak huni karena aroma rumah yang penuh dengan bau binatang peliharaan, seperti ayam, kucing dan anjing.
Angeline juga disebut-sebut tak mendapat perlakukan baik selama di rumah. Hal itu terungkap dari pengakuan guru Angeline yang kerap menemukan Angeline ke sekolah dalam kondisi bau dan belum mandi.
Angeline juga kerap mengeluh pusing saat di sekolah dan diketahui sering dalam keadaan kelaparan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan