Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan, Pemerintah Indonesia sedang berupaya mencari negara ketiga untuk menampung para pengungsi Rohingnya yang terdampar di perairan Aceh.
"Usaha-usaha untuk mengupayakan penempatan pengungsi Rohingnya ke negara ketiga mulai sekarang sedang diusahakan dan diproses," kata Menteri usai rapat koordinasi dengan jajaran Pemerintah daerah di Guest House PT Arun NGL Lhokseumawe, Minggu.
Tedjo menyatakan, untuk pengungsi asal Bangladesh akan segera dilakukan deportasi karena status mereka sebagai pencari kerja. Sementara bagi pengungsi Rohingnya akan ditampung selama satu tahun di Aceh, sambil menunggu negara-negara yang siap menampung mereka.
Saat ini jumalah total pengungsi Rohingnya dan Bangladesh di Aceh mencapai 1.702 orang. Sementara, jumlah imigran gelap dari dua negara tersebut di seluruh Indonesia telah mencapai 11.900 orang.
"Mereka akan ditangani dengan baik dan kita sedang menunggu masa penempatan sejumlah pengungsi ini ke negara-negara ketiga," tutur Tedjo.
Menurutnya, mengapa Indonesia bersedia menampung ratusan pengungsi Rohingnya dan Banglades karena masalah kemanusiaan. Indonesia tidak akan melakukan pengusiran seperti negara-negara lain.
Apabila mereka masuk ke wilayah Indonesia maka akan diselesaikan dengan baik, bukan berarti mengundang mereka yang berada di laut untuk masuk ke wilayah Indonesia, ujarnya.
Menkopolhukam menyatakan, sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Amerika Serikat dan Indonesia sudah mengimbau kepada negara Myanmar untuk tidak lagi melakukan pengusiran bagi para etnis Rohingnya.
Terkait penanganan para imigran dari dua negara yaitu Myanmar dan Bangladesh, Indonesia berkomitmen akan menanganinya secara baik dan dilandasi rasa kemanusian.
"Kita sudah membuat komitmen, bagi para pengungsi Rohingnya dan Bangladesh yang sudah masuk ke Indonesia maka akan ditangani dan memberikan penyelesaian dengan baik," katanya.
Menko Polhukam beserta rombongan tiba di Lhokseumawe sekitar pukul 11.00 WIB, langsung memimpin rapat bersama Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Utara Muhamad Thaib, Wakil Wali Kota Lhokseumawe Nazaruddin, serta perwakilan dari Pemda Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa yang berlangsung di Guest House PT Arun. (Antara)
Berita Terkait
-
Aceh Kembali Tampung Rohingya: Shelter Baru untuk 92 Imigran di Lhokseumawe
-
Menko Polhukam Sebut Karhutla Masuk Isu Keamanan Nasional
-
Diplomasi Bilateral Penting untuk Atasi Isu Rohingya
-
Penanganan Pengungsi Rohingya, BKSAP Dorong Solusi Regional
-
Malaysia Usir Dua Kapal Pengangkut 300 Migran Myanmar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri