Suara.com - Ganda putri Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii merasa kelelahan "otak" atau hilang konsentrasi di final turnamen bulu tangkis Indonesia Open 2015 saat kalah melawan Tian Qing/Tan Jinhua dengan skor 21-11 21-10.
"Kita kelelahan otak," kata Greysia seusai laga di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Greysia menjelaskan Cina memiliki pasangan ganda putri andalan yang lebih banyak dibanding Indonesia.
"Ya gimana, 'three in one'. Mereka punya tiga, kita cuma satu," kata Greysia.
Pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Eng Hian menjelaskan yang dimaksud kelelahan otak oleh Greysia ialah kelelahan berkonsentrasi setelah melawan tiga ganda putri Cina berturut-turut.
"Kalau saya bilang mereka kelelahan konsentrasi. Yang dimaksud Greysia 'three in one' itu Tiongkok punya tiga ganda putri, kita cuma punya Nitya/Greysia," kata pelatih yang akrab disapa Didi.
Nitya/Greysia tiga kali melawan ganda putri andalan Cina di putaran perempat final, semifinal, dan final.
Nitya/Greysia sudah dua kali mengalahkan andalan Cina yaitu Luo Ying/Luo Yu dengan skor 21-15 23-21 dan Yu Yang/Zhong Qianxin dengan skor 22-20 13-21 14-21. Namun demikian, pasangan Indonesia tersebut mengakui bahwa pasangan Cina bermain dengan konsisten menampilkan permainan yang baik tanpa mau kehilangan poin.
"Kita sadar banget Tiongkok sangat mempersiapkan banget, kita sadar kita kalah segi kakinya, dia kaki lebih cepet, serangan oke," kata Greysia. (Antara)
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash