Suara.com - Kepolisian Daerah Aceh menangkap empat tersangka pembuat ijazah palsu berinisial AZ, SY, LF, dan ZA. Mereka mencatut nama perguruan tinggi Universitas Syiah Kuala.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, berupa 118 print out ijazah palsu, dua unit komputer, printer, mesin scanner, dan sejumlah kertas yang digunakan untuk mencetak ijazah aspal.
Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Polisi Husein Hamidi mengatakan keempat tersangka ditangkap di tempat terpisah di wilayah Banda Aceh. Mereka beraksi sejak tahun 2001.
Untuk membuat satu ijazah palsu, mereka memasang tarif sampai Rp13 juta. Sedangkan untuk pembuatan transkrip nilai hanya dikenakan biaya Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta.
Keempatnya, kata dia, memiliki peran tersendiri. Ada yang bertindak sebagai calo, pembuat transkrip, hingga pengolah dan pencetak ijazah.
"Mereka ini sudah melakukan aksinya ini sudah lama. Tapi baru terbongkar sekarang berkat informasi dari masyarakat. Kita lakukan penyelidikan, ternyata benar keempatnya melakukan pemalsuan ijazah," kata Husein Hamidi di Markas Besar Kepolisian Daerah Aceh, Rabu (10/6/2015).
Dikatakan, 118 ijazah yang disita merupakan ijazah yang sudah beredar dan digunakan oknum-oknum tertentu. Pemilik dari ijazah tersebut, menurut Husein, sebagian sudah diketahui. Dalam waktu dekat polisi akan memanggil mereka.
"Sebagian lagi masih kita telusuri. Sebab dari ijazah-ijazah yang kita sita ini cuma ada foto. Hanya sebagian yang kita ketahui alamat dan data lengkapnya," ujarnya.
Sebab itu, kata Husein, setiap pemilik ijazah palsu agar dapat menyerahkan ijazah kepada polisi guna mempermudah proses penyidikan.
"Yang sudah menggunakan ijazah palsu kita minta untuk dapat menyerahkan ijazahnya segera," tutur Husein.
Ketika ditanya, apakah sejauh ini polisi menemukan pemakaian ijazah palsu oleh pejabat negara? Kapolda Aceh belum dapat memastikannya.
"Yang pasti sudah diedarkan kepada oknum-oknum tertentu. Proses ini sedang berlangsung. Siapa saja yang menggunakan? Sedang kita telusuri lebih lanjut," katanya.
Keempat tersangka terancam kurungan penjara sesuai dengan ketentuan hukum yang tercantum dalam pasal 263 KUHP. [Alfiansyah Ocxie]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?