Suara.com - Pejabat Iran, yang mempunyai akses ke informasi rahasia, akan dilarang menggunakan telepon pintar selama bekerja karena khawatir akan menjadi sasaran penyadapan dengan tujuan untuk memata-matai.
Kepala Badan Pertahanan Sipil Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali pada Sabtu (13/6/2015) mengatakan telepon pintar bukan alat aman.
"Karena data, yang dimasukkan ke alat tersebut, akan diunggah (ke sistem komputer awan), tidak dapat dihapus dan dapat diakses pihak tidak diinginkan," kata Jalali kepada kantor berita ISNA.
Jalali menerangkan bahwa aturan baru itu masih menunggu persetujuan akhir. Dengan aturan tersebut, pejabat harus menggunakan telepon jenis lain dalam pekerjaan melibatkan informasi rahasia.
Namun, pejabat masih bisa menggunakan telepon pintar dalam kehidupan sehari-hari.
Larangan penggunaan telepon pintar muncul setelah adanya laporan yang mengindikasikan bahwa perundingan nuklir antara Iran dengan sejumlah negara telah disadap oleh pihak asing.
Tuan rumah perundingan nuklir tersebut, Swiss dan Austria, menyatakan tengah melakukan penyelidikan atas tuduhan penyadapan di sejumlah hotel yang digunakan oleh para utusan.
Sejumlah pakar teknologi komunikasi menuduh Israel sebagai pihak yang melakukan penyadapan. Negara tersebut memang berkepentingan untuk menghambat tercapainya kesepakatan negara-negara kuat dengan Iran, sang rival regional.
Tuduhan itu kemudian dibantah oleh wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hovotely.
Iran sendiri pernah menerima serangan siber pada 2010 lalu terkait program nuklirnya. Sebuah virus bernama Stuxnet menghancurkan sistem komputer di fasilitas atom Natanz. (Antara/AFP)
Tag
Berita Terkait
-
Israel vs Iran: Potensi Perang Dunia III?
-
CEK FAKTA: Benarkah Kementerian Dalam Negeri Israel Dihantam Rudal Iran?
-
Iran: Serangan Israel Hancurkan Kepercayaan, Hubungan dengan AS "Di Bawah Nol"
-
CEK FAKTA: Warga AS Demo Tolak Serangan Trump ke Iran Beredar di X
-
CEK FAKTA: Iran Gelar Sayembara Bunuh Trump dan Netanyahu?
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Kaget Dipanggil Polisi Soal Demo Ricuh, Iqbal Ramadhan: Saya Advokat, Bukan Penghasut!
-
Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
-
Posyandu Miliki Peran Sebagai Mesin Sosial di Lingkup Masyarakat, Mendagri Berikan Apresiasi
-
CFD Tetap Asyik! HUT TNI ke-80 Jamin Tak Ganggu Car Free Day Jakarta, Ini Rutenya
-
Pengendara Lawan Arah Pukul Pegawai Zaskia Mecca, Teriak 'Saya Anggota' Lalu Kabur
-
Syarat IPK untuk PAPK TNI: Ini Ketentuannya untuk Berbagai Jurusan
-
Warga Ogah Beri Jalan ke Strobo Pejabat, Pengamat: Akibat Penyalahgunaan dan Rasa Ketidakadilan
-
Gara-gara Foto Bareng Siswi, Pelajar SMK Dikeroyok Senior hingga Rahang Patah
-
Istana 'Spill' Arti Sebenarnya IKN Ibu Kota Politik: Bukan Dipisah dari Ibu Kota Ekonomi!
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Wamen P2MI: Kendala Utama Bahasa