Suara.com - Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan Indonesia perlu melakukan sejumlah revolusi mental untuk mencegah agar tidak ada anak lain yang bernasib seperti Angeline. Angeline yang ditemukan tewas terkubur di halaman rumahnya di Bali.
Susanto menjelaskan kekerasan pada anak tidak boleh dianggap remeh. Sebab ini menyangkut masa depan.
"Negara tidak boleh kalah dengan pelaku kejahatan terhadap anak," kata Susanto dalam siaran persnya, Minggu (14/6/2015).
Susanto menyatakan ada beberapa revolusi mental yang harus dilakukan untuk mencegah terulangnya kejahatan terhadap anak. Pertama adalah mencegah pandangan yang memosisikan anak sebagai milik dan sah diperlakukan semaunya oleh orangtua.
Kata, orangtua tidak bisa bebas memperlakukan anak, dan menganggap anak merupakan haknya tanpa boleh ada orang lain yang ikut campur. Maka itu kepala daerah, baik gubernur dan walikota/bupati bahwa perlindungan anak menjadi kewenangan wajib daerah.
"Pemerintah daerah perlu melakukan promosi intensif tentang perlindungan anak dan memanfaatkan kelembagaan RT dan RW sebagai pelopor untuk mempromosikan hal tersebut. Termasuk bagaimana membangun mekanisme pencegahan, penanganan dan pelaporan dugaan kekerasan terhadap anak," jelas dia.
Menurut Susanto peran tokoh agama, adat dan budaya juga dianggap penting untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak. Semisal dalam penyampaian seruan dalam ibadah di masjid, atau pun di gereja.
"Muatan perlindungan anak bisa dipadukan dalam khutbah Jumat di masjid, khutbah di gereja dan aktivitas ceramah keagamaan lainnya," katanya.
Lainnya, Susanto mengatakan seluruh pihak juga harus berperan dalam memberikan pemahaman kepada para calon pengantin baru tentang perlindungan anak. Termasuk, sekolah yang harus aktif mempromosikan dan membangun komunikasi dengan orangtua mengenai perlindungan anak.
"Orang tua juga harus memastikan, siapa pun yang mengasuh anaknya? Baik pengasuh, baby sitter, kakek, nenek atau yang lainnya memahami pola pengasuhan yang ramah anak," ucapnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat