Suara.com - Agus, warga Sumba, NTT, tersangka pembunuhan Engeline Margriet Megawe (Angeline), mengaku pernah diacungi parang oleh ibu angkat korban, Margriet Christina Megawe alias Margaret, yang segaligus mantan majikan tersangka.
Haposan Sihombing, kuasa hukum Agus mengatakan bahwa si ibu korban disebut pernah mengacungkan parang kepada mantan pembantunya itu.
"Kejadiannya itu pada 25 Mei 2015," jelas Haposan, di Mapolda Bali, Denpasar, Senin (15/6/2015).
Haposan pun menceritakan kronologis tersangka saat diacungi parang. Menurutnya, hal itu bermula ketika anjing peliharaan Margaret terus menggonggong, sampai lantas anjing tersebut melonjat ke dada tersangka. Agus sendiri kemudian melepas anjing tersebut.
"Anjing itu katanya sudah jinak. Tapi pada tanggal 25 itu, anjing ini ribut terus. Dan (itu) didengar oleh ibu M," jelas Haposan.
Saat itu juga, menurut Haposan berdasarkan keterangan kliennya, Margaret bertanya kepada Agus. "'Kamu apain anjing itu? Kamu mau bunuh dia? Ntar kamu saya laporin ke polisi.' Kemudian ibu M masuk ke dalam kamar dan mengambil parang," papar Haposan.
"Si ibu korban kemudian bilang kepada Agus, 'Kamu keluar dari sini! Kamu saya pecat!' sambil membawa parang. Itu kata-kata Margaret kepada tersangka," ujarnya lagi.
Haposan menambahkan, saat itu, waktu Margaret masuk ke kamar, Agus hanya berpikiran bahwa janda bule Amerika Serikat (AS) itu hendak mengambil handpone untuk melaporkan dia kepada polisi.
Diketahui sebelumnya, Agus tercatat bekerja sebagai pembantu rumah tangga Margaret sejak 23 April hingga 25 Mei 2015.
Sementara Angeline diketahui ditemukan tewas di belakang kandang ayam di rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, pada 10 Juni 2015 lalu. Angeline sendiri sebelumnya sempat dikabarkan hilang oleh ibu angkatnya pada 16 Mei lalu.
Seperti diketahui pula, selain Agus sebagai tersangka pembunuhan, Polda Bali saat ini sudah menetapkan Margriet Christina Megawe sebagai tersangka penelantaran anak dalam kasus Angeline. [Luh Wayanti]
Berita Terkait
-
Bukan Horor, Film 'Pesugihan Sate Gagak' Malah Jadi Ajang Tahan Tawa Yoriko Angeline
-
Okan Kornelius Tak Sebut Nama Pacar saat Ditanya Kriteria Istri Idaman
-
Okan Kornelius Tak Sebut Nama Angeline Valesques Saat Bahas Kriteria Istri Idaman, Beneran Putus?
-
2 Kali Gagal, Okan Kornelius Siap Nikah Lagi, Bisnis Bareng Pacar Jadi Bukti Keseriusan
-
Foto Gabriel Prince Diduga Sosor Yoriko Angeline Viral, Isu Cinlok Mencuat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal