Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengimbau para tukang ojek di Ibu Kota Jakarta tak perlu marah karena takut kehilangan rezeki setelah hadir konsep ojek baru yang pemesanannya dilakukan via online, seperti Go-Jek.
"Penduduk Jakarta ini lebih dari 10 juta, jangan takut kehilangan market. Yang penting adalah pelayanan. Jadi kalau seandainya tukang ojek yang biasa mangkal-mangkal merasa ini menjadi pesaing, bukan dilakukan dengan cara kekerasan dan diancam, tapi sebaliknya harusnya bagaimana ini meningkatkan pelayanan agar publik juga menggunakan jasa itu," kata Tito usai rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/6/2015).
Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu, tukang ojek yang bergabung di Go-Jek diintimidasi oleh tukang ojek konvensional karena merasa tersaingi. Kasus ini sampai menyita perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Tito meminta para tukang ojek konvensional tidak melakukan kekerasan.
"Jadi saya minta untuk tukang ojek mampui untuk menahan diri, dan kami polisi akan melindungi siapapun juga dari aksi-aksi kekerasan atau pelanggaran hukum. Kalau ada pelanggaran hukum akan kita tindak tegas," dia.
Tito menyarankan kepada tukang ojek konvensional menjadikan kehadiran Go-Jek sebagai tantangan untuk memberikan layanan lebih baik lagi kepada masyarakat.
"Iya jadi gini sebetulnya ini kan kit negara demokrasi. Salah satu di antaranya market juga kita diatur oleh pasar. Oleh karena itu kalau ada ojek misalnya ada inovasi baru menggunakan cara-cara yang lebih memudahkan masyarakat misalnya melalui call, saya kira gak masalah," ujar Tito.
"Sama seperti kendaraan supir taksi, ada yang kelasnya bawah, ada yang kelasnya eksekutif, marketnya beda. Jadi yang market ojek biasa marketnya mungkin menengah ke bawah, ada juga sekarang yang ojek eksekutif marketnya di atas," Tito menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?