Suara.com - Kasus Angeline di Bali membuat mata banyak orang terbelalak. Anak angkat berusia delapan tahun yang menjadi korban pembunuhan itu, ternyata juga korban penelantaran dan pelecehan seksual. Kasusnya sekarang sedang ditangani Polda Bali.
Belajar dari kasus tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengimbau seluruh warga Jakarta, terutama para orangtua, agar menjaga anak-anak dari tindakan pelecehan seksual.
"Hati-hati aja. Kita lagi pasang banyak CCTV (sebanyak mungkin di sudut-sudut ruas jalan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Mengenai kasus pelecehan seksual yang sebagian dilakukan orang dekat anak di rumah, solusi Ahok ialah membangun sebanyak mungkin ruang publik terpadu ramah anak. Dengan adanya banyak taman yang layak untuk anak, kata Ahok, masalah keluarga bisa diatasi secara kekeluargaan maupun gotong royong.
"Nah kalau gitu memang mesti RPTRA, jadi mereka berteman, ada komunitas, di situ bisa membagikan persoalan dia. Karena tiap-tiap rumah tangga ada kesusahan masing-masing. Nah dengan adanya (RPTRA) kamu bisa kumpul bersama teman-teman, ada teman curhat," kata Ahok.
"Memang fungsi RT RW memang mesti kuat. 1 RT kan mengurus minimal 30 rumah, kalau RT nggak tahu berapa anggotanya, jadi harusnya enggak jadi ketua RT kan, nah saya minta lurah kalau RT RW yang enggak jadi pemerhati, pecat aja," Ahok menambahkan.
Setelah kasus Angeline, pelecehan seksual terhadap anak di Jakarta yang baru-baru ini terjadi dialami oleh RT (12). Dia bersama kedua orangtuanya, Kamis (18/6/2015) malam lalu, mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara untuk melaporkan kasus pencabulan. Anak kelas IV SD ini mengaku dicabuli oleh paman sendiri, Suyanto (38), sejak masih kelas II SD.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam