Suara.com - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis Mabes Polri sudah satu minggu menyelidiki rumah Margriet Christina Megawe (Margaret atau lokasi tempat jenazah Engeline Margriet Megawe (Angeline) dikubur. Tim tersebut berjumlah lima orang.
Untuk mendukung pengungkapan kasus, Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono mengatakan polisi juga menggunakan alat lie detector dan alat identifikasi sidik jari.
"Kami punya peralatan satu alat yang bisa mengungkap banyak sidik jari, namanya Mambis (Mobile Automatic Multi Biometric Identification System)," kata Bekti di Polda Bali, Jumat (19/6/2015).
Saat ini, Bekti belum bisa mengungkapkan kepada media mengenai temuan-temuan terbaru tim tersebut.
"Kalau soal penemuan nantilah ya," katanya.
Negara yang saat ini memiliki alat bernama Mambis, katanya, belum banyak.
Kecanggihan dari alat ini ialah bisa mengetahui identitas seseorang dengan cepat hanya dengan menempelkan jari pada finger print.
Angeline, bocah kelas II SDN 12 Sanur, dibunuh dan mayatnya ditemukan dalam keadaan terkubur di belakang rumah ibu angkat. Sebelumnya, Margaret bilang Angeline hilang pada 16 Mei 2015 pada pukul 15.00 Wita.
Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan dua orang menjadi tersangka. Agustinus, mantan pembantu Margaret jadi tersangka pembunuhan. Sedangkan Margaret menjadi tersangka penelantaran anak.
Agus memberikan keterangan secara plin-plan. Ia pernah mengatakan kepada anggota Komisi III DPR Akbar Faizal bahwa dia membunuh Angeline karena diperintah Margaret dan dijanjikan uang Rp2 miliar. Tapi belakangan dia membantah pernyataan sendiri. Setelah itu, dia kembali mengatakan uang yang dijanjikan bukan dua miliar, tapi Rp200 juta.
Polisi tak lekas percaya informasi dari Agus. Polisi masih menyelidiki, apa motif dan siapa dalang pembunuhan terhadap Angeline. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam