Suara.com - Kepada ibu kandung Kadongkan Madik dan kakak kandung Hiwa Hamandoro, tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe (Angeline), Agustinus alias Agus, mengatakan dia hanya mengikuti perintah Margriet Christina Megawe alias Margaret, seperti menggali di belakang kandang ayam rumah Margaret di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, lalu menguburkan Angeline di sana.
"Sekitar hampir dua pekan sebelum Angeline dibunuh, lubang itu yang awalnya tempat pembuangan kotoran ayam itu disuruh gali untuk perdalam oleh mantan majikannya (Margaret)," kata Hiwa Hamandoro.
Hiwa mengatakan awalnya, adiknya tidak tahu sama sekali kegunaan lubang tersebut. Agus hanya mengikuti perintah karena waktu itu dia bekerja di rumah Margaret.
"Dia tidak tahu kalau lubang itu akan digunakan untuk mengubur Angeline anak angkat majikannya," katanya.
Pernyataan Agus dulu juga pernah disampaikan kepada pengacaranya, Haposan Sihombing. Agus mengaku sebenarnya dia buka pembunuh Angeline.
Orang yang pernah kos di rumah Margaret, Rahmat Handono, pernah melihat Agus membawa tanah dengan menggunakan dorongan besi. Handono mengatakan tidak mungkin Agus mengambil tanah tanpa ada yang menyuruh.
Tapi, pengacara Margaret membantah keras keterangan Agus. Margaret mengatakan tidak tahu soal kasus pembunuhan terhadap anak angkatnya. Ia mengaku merawat Angeline dengan baik.
Penyidik Polda Bali tidak percaya begitu saja dengan pengakuan Agus yang kerab berubah. Itu sebabnya, penyidik masih menyelidiki pengakuan Agus serta mencari alat bukti.
Pagi tadi, Kapolda Bali Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie menyatakan hingga saat ini penyidik Polda Bali masih menunggu hasil penelitian sidik jari dan bercak darah dari Tim Inafis dan Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Kita masih menunggu, waktunya masih dalam waktu 20 hari," katanya.
Angeline diadopsi Margaret sejak umur tiga hari pada 2007. Sejak itu, Angeline belum pernah bertemu orangtua kandung, Hamidah dan Rosidik.
Dalam kasus Angeline, polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Pertama, Agus, orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline, ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan. Kedua, Margaret, jadi tersangka kasus penelantaran anak.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orangtua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015).
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah Margaret, dekat kandang ayam, Rabu (10/6/2015).
Jenazah Angeline ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang