Suara.com - Pendiri Lembaga Survei Populi Center Nico Harjanto mengatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dengan kinerja para menterinya sangat berbeda. Menurut Nico, perbedaan yang cukup besar, yakni di atas 10 persen, menunjukkan lemahnya kepercayaan publik terhadap menteri-menteri di Kabinet Kerja Jokowi.
"Iya memang tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi dengan kinerja kabinet memang cukup besar. Range-nya melebihi 10 persen, di mana untuk Jokowi mencapai 53 persen sementara menteri hanya 40-an persen," kata Nico dalam acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(27/6/2/2015).
Oleh karena itu, Nico menilai, kurang puasnya masyarakat terhadap kinerja menteri dapat menodai kepercayaan publik terhadap Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Pasalnya, hingga sekarang ini, hanya kurang dari 10 persen responden yang mengatakan bahwa kepemimpinan Jokowi sudah memunculkan perubahan.
"Saat ini hanya ada 10 persen kurang masyarakat yang menilai bahwa kepemimpinan Jokowi benar-benar sudah membawa perubahaan, sementara dominannya masih mengatakan biasa-biasa saja, tidak ada perubahan sama sekali, sementara cukup banyak juga yang belum puas," kata Ketua Persepi tersebut.
Nico mengungkapkan, sebenarnya masalah yang dihadapi oleh para menteri adalah kurangnya cara untuk mempublikasikan programnya kepada masyarakat. Karena itu, dia juga menolak anggapan bahwa menteri yang tidak atau jarang diangkat oleh media adalah menteri yang kinerjanya kurang bagus.
"Memang dari 34 menteri tersebut ada banyak yang tidak mempunyai jaringan kerja hingga ke masyarakat, dan juga jarang dipublikasikan oleh media. Ada juga menteri yang tidak tampil di media tetapi kinerjanya bagus," tutupnya.
Berita Terkait
-
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
-
Dipuji Brand Baru, Aksi Jokowi Tiru Gaya Prabowo Gebrak Podium PBB Malah Banjir Cibiran: Penjilat!
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan