Suara.com - Sebanyak 4.000 jiwa lebih warga yang mendiami tujuh dusun di bawah kaki Gunung Rinjani Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mengalami kesulitan air bersih. Sebab kekeringan mulai melanda kawasan itu.
Pengurus air bersih Dusun Batu Jompang Desa Sesait, Rosiadin mengatakan jika warga selalu mengalami kekeringan. Sementara situasi ini diabaikan pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
"Kesulitan air bersih ini kami sudah alami setiap tahun musim kemarau. Tetapi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terhadap masalah ini tidak pernah ada," ujar pengurus air bersih, Dusun Batu Jompang Desa Sesait, Rosiadin.
Menurut dia, jika musim kemarau tiba warga yang ada di tujuh dusun, yakni Dusun Lekok Are, Pansor Tengak, Pansor Bat, Sangiang, Aur Kuning, Kebaloan (Desa Sesait) dan Dusun Kelanjuan Desa Gumantar Kecamatan Kayangan hanya bergantung pada satu mata air yang berada di Dusun Sekeper Desa Santong.
"Jangankan untuk mengairi areal sawah dan ladang pertanian, untuk kebutuhan makan, minum dan mandi saja kita susah. Apa lagi untuk memenuhi kebutuhan lainnya," keluhnya.
Diakuinya, warga di tujuh dusun tersebut sebenarnya sudah berusaha untuk bisa mengaliri air menggunakan pipa-pipa dari mata air Dusun Sekeper yang berada di atas dusun mereka secara swadaya, namun karena terbatasnya anggaran mengingat rata-rata warga di tujuh dusun hanya bermata pencarian sebagai petani, hingga kini keinginan untuk mengaliri air hingga merata di tujuh dusun tersebut belum bisa terwujud.
"Kami pernah mengusulkan ke kabupaten untuk menyediakan pipa, tetapi tidak pernah ditanggapi pemerintah," sesalnya.
Ia menambahkan, pipa-pipa itu diperlukan untuk mengaliri air menuju bak-bak penampungan sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga. Untuk pembuatan bak penampungan pun, warga setempat menganggarkannya secara swadaya.
"Bak penampungan itu kita bangun untuk menampung air, karena kalau musim kering seperti ini, debit mata air di Dusun Sekeper turun, sehingga tidak mampu lagi mengairi hingga ke bawah, mengingat mata air tersebut berada di atas tujuh dusun tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, bantuan pernah datang dari PDAM untuk bisa mengaliri air ke rumah warga, namun masyarakat harus diminta membayar dengan berlangganan kepada PDAM. Tapi karena kesulitan ekonomi dan tidak sanggup membayar setiap bulan, warga akhirnya memutuskan menolaknya.
"Karenanya, kami meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi dengan cara seperti apa yang bisa dilakukan dengan kondisi masyarakat seperti ini. Terutama sekali pipa berukuran besar, karena dengan cara itu masyarakat bisa menikmati air," harapnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Berkutik! Pria Viral yang Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal Diringkus di Cilincing
-
Tingkatkan Literasi Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Acara Bedah Buku
-
Dari Duren Sawit ke Padalarang: Polda Metro Ungkap Penyelundupan Pakaian Bekas Impor 207 Ballpress!
-
Kejuaraan Atletik Asia Tenggara, Sumut Catatkan Rekor Baru
-
Manfaatkan Aset Daerah, Pemprov Sumut Ajukan Ranperda Tambahan Modal ke Bank Sumut
-
41 Ribu Siswa di Nias Nikmati Sekolah Gratis Program PUBG Mulai Tahun Depan
-
Ketua DPD RI Dorong Investasi Transportasi dan Mobilitas Berkelanjutan di COP30 Brasil
-
Komisi III DPR Bakal Bentuk Panja Reformasi Polri hingga Pengadilan, Bakal Disahkan Pekan Depan
-
Terungkap! Ini Sosok Misterius Mirip Ayah yang Diduga Bawa Kabur Alvaro
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu