Suara.com - Perwakilan dari Masyarakat Pemantau Peradilan, Dio Ashar, berharap seleksi calon anggota komisioner Komisi Yudisial yang sekarang sedang berlangsung dapat menjadi momentum perbaikan Komisi Yudisial.
"Ini momentum, ya momentum untuk KY berbenah ke arah yang lebih baik, agar dapat kembali dipercaya oleh masyarakat," kata Dio dalam diskusi di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2015).
Dio mengidentifikasi beberapa kriteria utama untuk calon Komisioner KY, di antaranya setiap calon anggota komisioner harus memiliki kapasitas, integritas, manajerial, kepemimpinan, dan independensi.
"Empat aspek yang paling penting untuk calon komisioner KY yakni harus memiliki kapasitas, integritas, manajerial, kepemimpinan, dan independensi. Hal ini wajib dimiliki agar KY kembali tajinya," katanya.
Dio mengingatkan Komisi Yudisial merupakan lembaga yang dibentuk pada 2001 berdasarkan amanah Pasal 24b UUD 1945. Keberadaan KY bertujuan menjadi supporting system lembaga peradilan di Indonesia.
"KY harus tahu bahwa tugasnya adalah sebagai supporting system di Indonesia," kata Dio.
Ia mengatakan Komisi Yudisial beberapa periode terakhir mengalami masalah, seperti hubungan dengan lembaga hukum lain, kejelasan, dari fungsi pengawasan.
Ia berharap kepemimpinan di masa mendatang dapat memperbaiki permasalahan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional