Suara.com - Meski pemerintah telah menyatakan akan menalangi uang ganti rugi, pembayaran ganti rugi untuk korban Lumpur Lapindo hingga kini belum juga rampung. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyatakan hal ini karena pihaknya masih terus melakukan proses validasi korban lumpur sebanyak 90 berkas korban lumpur yang akan menerima pelunasan ganti rugi mereka.
Humas BPLS Dwinanto, Kamis, mengatakan 90 berkas yang dilakukan validasi pada hari ini merupakan kelanjutan validasi berkas pada hari sebelumnya.
"Hari ini kami melanjutkan validasi sebanyak 90 berkas sisa proses validasi yang dilakukan pada Rabu kemarin," katanya.
Ia mengemukakan, selain 90 berkas yang diselesaikan hari ini, pihaknya juga menyelesaikan proses validasi terhadap 17 berkas yang bermasalah pada hari sebelumnya.
"Sebanyak 17 berkas yang belum terselesaikan tersebut di antaranya adalah berkas yang harus diselesaikan dengan PT Minarak Lapindo Jaya dan juga berkas warga yang harus memperbaharui buku tabungan," katanya.
Ia yakin proses validasi berkas ini bisa berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa berkas yang belum lengkap dan juga masih terdapat kesalahan.
"Jika proses validasi pemberkasan tersebut selesai dilakukan, maka proses pencairan uang terhadap aset warga tersebut bisa dilakukan secepat mungkin," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf meminta supaya ada proses percepatan validasi berkas korban lumpur yang saat ini masih belum terselesaikan.
Ia meminta BPLS mempercepat proses validasi berkas tersebut supaya warga tidak menunggu lama pembayaran yang belum selesai sampai saat ini. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Mengenang 19 Tahun Bencana Lumpur Lapindo, Penampakan Lokasi Terkini
-
CEK FAKTA: Apakah Lumpur Lapindo Benar-Benar Berhenti?
-
Kondisi Lumpur Lapindo Kini, Konten Kreator Ini Ungkap Kengeriannya: Seseram Ini
-
Sudah 18 Tahun, Pemerintah Masih Kesulitan Buru Utang Rp2,23 Triliun Lumpur Lapindo ke Grup Bakrie
-
Pentingnya Simulasi EWS Tanggap Bencana Bagi Masyarakat di Kawasan Lumpur Sidoarjo
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional