Suara.com - Setahun lalu, di bulan suci Ramadan, seratusan ribu relawan berkumpul di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Mereka menggelar Konser Salam Dua Jari untuk meneguhkan tekad, semangat dan harapan untuk mewujudkan mimpi bersama dengan mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Memperingati satu tahun peristiwa politik yang menjadi arus kembalinya dukungan ke Jokowi-JK itu, Relawan Salam Dua Jari mengingatkan kembali Jokowi untuk tetap teguh pada janji kampanye dan program pemerintah.
"Bulan Ramadan adalah saat yang baik untuk silaturahmi sambil mengingatkan kembali pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan janji kampanye dan menjalankan nawacita ke dalam program pemerintah lima tahun mendatang. Melakukan Revolusi Mental di setiap lapisan," kata Abdee Negara, salah seorang inisiator konser mewakili ratusan Relawan Salam Dua Jari lainnya dalam keterangan pers yang diterima suara.com di Jakarta, Minggu (5/7/2015).
Relawan Salam Dua Jari ini meminta keteguhan Jokowi pada janji yang pernah diucapkan di depan ratusan ribu pendukung dalam konser tersebut. Menunaikan janji, dipastikan akan mendatangkan kembali kepercayaan dukungan rakyat yang berlapis-lapis. Relawan salam dua jari masih tetap optimis bahwa Jokowi-JK akan tetap memenuhi janji kampanyenya dan berani mengambil keputusan yang pro rakyat.
Bagi Relawan Salam Dua Jari, harapan mereka belum sirna untuk memiliki pemerintahan yang welas asih pada rakyat, pemerintah yang kuat, bermartabat dan mampu membawa negeri ini di kancah global.
Untuk membuktikan itu, kata Abdee, Jokowi diminta banyak mendengar suara rakyat, berani bersikap tegas dan melayani kepentingan rakyat banyak di atas melayani satu dua kelompok.
"Optimisme dan harapan harus terus dirawat dan ditumbuhsuburkan bahwa negeri ini akan menjadi negeri hebat," terangnya.
Mengenang Konser Salam Dua Jari sendiri, Abdee menilai, konser tersebut merupakan menjadi arus kembalinya dukungan yang sempat hilang. Dukungan yang nyaris lenyap digerus oleh fitnah dan dihantam badai kampanye hitam.
Tidak sedikit di antara para pendukung Jokowi-JK yang datang ke GBK Senayan adalah mereka yang selalu golput. Banyak juga yang selalu apatis. Bahkan ada juga yang terjun menjadi bagian perhelatan politik karena tak mau lagi berpangku tangan.
Mereka adalah rakyat yang memiliki semangat dan harapan akan perubahan. Merekalah yang menyebabkan pendukung Jokowi-JK tidak didominasi oleh pegiat partai politik.
Di berbagai sudut se-antero Nusantara rakyat berduyun-duyun membangun posko relawan. Struktur non partai terbukti bekerja.
Perjuangan rakyat semacam itu, menurut Abdee, merupakan pondasi pemerintahan ini. Rakyat ingin ada perubahan agar negara ini lebih adil, lebih makmur, lebih sejahtera. Di atas segalanya, rakyat ingin negara ini lebih manusiawi.
"Mendukung Jokowi, bagi relawan adalah refleksi kita sebagai orang biasa. Relawan ini ingin menjadi bagian dari sejarah yang menjadikan orang biasa menjadi pemimpin yang luar biasa," katanya.
Abdee berpendapat, Jokowi bukan keturunan pembesar negeri ini, bukan titisan keluarga pahlawan, juga bukan anak pejabat, keluarga kolong. Ia dari kalangan orang biasa.
"Jokowi itu prototype kita semua. Kalau Jokowi gagal maka hancurlah prototype yang kita banggakan. Dengan segala daya dan upaya yang berdasarkan hati nurani, Jokowi harus berhasil memimpin negeri ini lima tahun mendatang," tegasnya.
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan