Suara.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menyarankan beberapa menteri Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk direshuffle. Dia memaparkan ada sejumlah indikasi yang harus membuat para menteri diganti.
Indikasi pertama, Ray mengatakan, adalah menteri yang menggebrak diawal dan ‘memble’ kemudian. Ray menilai, Yuddy Chrisnandi dan Hanif Dhakiri yang terkategori demikian.
"Yuddy Chrisnandi dengan kebijakan larangan rapat dihotel, undangan perkawinan yang dibatasi 400 orang, ijazah palsu. Semuanya praktik mulusnya tidak ada di lapangan. Kemudian Hanif Dhakiri yang lompat pagar, tapi nasib TKI tidak jelas. Malah keluarkan kebijakan yang bertentangan besar, yaitu JHT," kata Ray dalam diskusi di kawasan Sarinah, Menteng, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Indikasi kedua, tambahnya, yaitu menteri yang sibuk cari panggung sendiri, tapi lupa tugas. Nama yang masuk kategori ini adalah Yuddy Chrisandi.
"Kasus Angeline dia datang, bandara terbakar dia datang. Itu kan bukan tugas dia," kata dia.
Ray meneruskan, kategori ketiga adalah menteri yang menjalankan pikiran dan agendanya sendiri tanpa konsultasi dengan presiden sehingga kebijakan mereka blunder bahkan bertentangan dengan program nawacita Presiden Jokowi.
"Yakni Menkumham Yasonna H Laolu soal revisi UU KPK dan itu bagian dari keputusan dia yg dibantah oleh presiden. Kemudian, Tjahjo Kumolo soal ide parpol yang dapat dana Rp20 triliun per parpol dan ini nggak dikonsultasikan dengan Presiden Jokowi," kata dia.
Kemudian yang keempat, menteri yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ray mengatakan mereka adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Pandjaitan, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto.
"Mensesneg ini dia yang mengaluarkan perpres soal enaikan anggaran mobil dinas, JHT, yang harusnya itu menjadi pertimbangan Mensesneg. Untuk Luhut dan Andi, ini kewenangannya sama. Bahkan, Luhut kewenangannya terlalu jauh ketimbang Mensesneg dan Seskab," kata dia.
Terakhir, Ray mengatakan, kategori menteri yang harus direshuffle adalah menteri rasa Orde Baru. Menteri itu adalah Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Eddy Purdijatno.
"Menkopolhukam ini betul-betul mewakili pikiran zaman orde baru, misalnya kebijakan Papua bebas untuk pers asing ini dia anggap ancaman nasional. Terus soal 'rakyat tidak jelas' itu juga dianggap ancaman pertahanan dan keamanan negara. Itu kan pemikiran khas orde baru," ujarnya.
Di sisi lain, Ray menyarankan sejumlah nama untuk masuk ke Kabinet di Presiden Jokowi.
Nama Kepala Bappenas Andrinof Chaniago seharusnya menggantikan Yuddy Chrisnandi dengan jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkorasi.
Kemudian Arif Budimanta bisa mengisi jabatan Kepala Bappenas. Sedangkan, Menteri Kordinator Maritim Indroyono Susilo seharusnya diganti oleh Daniel M Rosyid yang merupakan Guru Besar Teknologi Kelautan di Institut Teknik Sebelas Maret Solo.
Serta, Jimly Asshidiqie, menurut Ray mampu mengisi jabatan Menkopolhukam menggantikan Tedjo.
Berita Terkait
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia
-
Sampah Jadi Listrik Dinilai Menjanjikan, Akademisi IPB Tekankan Peran Pemilahan di Masyarakat
-
Wapres Gibran ke Jawa Tengah, Hadiri Perayaan Natal dan Pantau Arus Mudik Akhir Tahun
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra