Suara.com - Pengacara Otto Cornelis Kaligis belum bisa memastikan apakah anak buahnya terlibat dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan penyidik KPK di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/7/2015) siang. Itu sebabnya, dia meminta agar publik jangan langsung menuduh yang tidak-tidak.
"Banyak yang telepon saya, saya nggak tahu apa-apa, pengacara saya ada 89 orang, punya kuasa bersama-sama dan sendiri-sendiri. Jangan dihubungkan dengan perkara, perkara sudah selesai," kata Kaligis.
Dalam OTT, penyidik KPK menangkap Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, hakim Amir Fauzi, hakim Dermawan Ginting, panitera Sekretaris PTUN Medan Syamsir Yusfan, dan pengacara berinisial G dari kantor advokat Kaligis. KPK juga menyita uang ribuan dolar Amerika Serikat dari lokasi tempat kelimanya orang itu.
Kaligis mengatakan perkara lahan yang terjadi di Medan dan yang pernah masuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara sudah selesai sejak lama. Karena itu, kata dia, tidak logis apabila pihaknya melakukan suap untuk perkara yang sudah dinyatakan selesai.
"Saya nggak tahu sama sekali, apalagi dihubungkan dengan sogok. Ada perkara di Medan ngapain disogok. Kalau sebelum menang masuk akal, ini logis, atau barangkali, saya cuma kira-kira, ada yang minta duit lebaran barangkali si oknum ini," katanya.
Selain itu, Kaligis juga mengungkapkan bahwa rumahnya di Bali diserobot oleh orang yang tidak dikenal.
"Saya di Bali, ada rumah diserobot orang. Itu aja, dari kemarin di Denpasar. Gerry (G) juga nggak lapor pergi ke sana (Medan). Saya baru bela perkara di Bali, semua tahu kok," kata Kaligis.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Kuasa Hukum PT WKM Nilai Dakwaan Jaksa Lemah, Sengketa Patok Tambang Dinilai Bukan Pidana
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera, OC Kaligis 'Skakmat' Jaksa Pakai Saksi Mereka Sendiri
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK