Suara.com - Kelompok ISIS mengklaim sebagai otak di belakang serangan bom bunuh diri di Kota Khan Bani Saad, Provinsi Diyala, Irak, hari Jumat (17/7/2015). Serangan yang dilancarkan bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri itu nenewaskan lebih dari 100 orang.
Lewat sebuah pernyataan di situs microblogging Twitter, ISIS menyatakan bahwa serangan tersebut mereka lancarkan sebagai bentuk pembalasan atas tewasnya warga Muslim Sunni di Hawija, sebuah kota di Irak bagian utara. ISIS juga mengklaim bahwa pelaku bom bunuh diri di pasar Khan Bani Saad membawa sekitar tiga ton bahan peledak di mobilnya.
Pemerintah Irak mengklaim menang atas ISIS di Provinsi Diyala awal tahun ini setelah pasukan keamanan dan pasukan paramiliter Syiah mengusir ISIS dari kota-kota dan desa-desa yang terletak di provinsi tersebut. Namun, ternyata ISIS masih aktif di provinsi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Kekuatan ledakan meluluhlantakkan sejumlah bangunan di kota yang berjarak 30 kilometer dari Baghdad. Warga larut dalam suasana duka bercampur geram. Sebagian menangis sambil memecahkan kaca-kaca mobil, berduka karena kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Kuatnya ledakan bahkan sampai mampu melontarkan serpihan tubuh korban ke segala arah.
Seorang pejabat dari komando polisi Provinsi Diyala mengatakan bahwa tim evakuasi masih mencari jenazah yang tertimbun puing-puing ledakan. Dengan demikian, jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.
Pemerintah Provinsi Diyala mengumumkan masa berkabung tiga hari menyusul peristiwa ini. Mereka juga memerintahkan agar seluruh taman dan tempat-tempat hiburan ditutup di sisa liburan Idul Fitri guna mencegah serangan susulan. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis