Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menilai ada kelompok pro kemerdekaan yang sengaja membuat kerusuhan di Tolikara, Papua. Untuk itu, Tito meminta pimpinan ormas Islam di Jakarta tidak terpancing, serta tidak menyimpulkan insiden tersebut sebagai isu agama.
"Karena kalau tidak paham setting-nya, ini ada beberapa kelompok yang inginkan kemerdekaan. Dan itu salah satu setting-nya yang dikumandangkan masalah konflik, HAM dan lain-lain, dan selalu itu," kata Tito, usai menggelar pertemuan dengan sejumlah ormas Islam di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/7/2015).
Namun, mantan Kapolda Papua itu tidak mau menyebut kelompok pro kemerdekaan yang diduga telah merencanakan kerusuhan tersebut. Meski demikian, menurutnya kelompok tersebut memang telah menyebar di berbagai jaringan termasuk di dalam pemerintahan Papua.
"Saya tidak mau menyebutkan orangnya, tapi selalu kelompok-kelompok yang pro kemerdekaan itu dia berusaha masuk ke berbagai jaringan dan segmen di Papua. Yah, mereka juga berusaha masuk ke situ, termasuk ke kalangan birokrat," katanya.
Tito juga mengaku paham betul karakter masyarakat Papua. Dia pun memastikan, kerusuhan Tolikara bukan dilatarbelakangi masalah agama.
"Kami meyakini peristiwa di sana merupakan bukan masalah agama secara umum. Jadi, warga di Papua tahu persis, mereka moderat dan toleran keagamaan. Belum ada konflik atas nama agama," kata Tito.
Saat ini, menurut Tito, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang kasus kerusuhan yang terjadi pada Jumat (18/7/2015) lalu itu.
"Aktor intelektual yang bermain sedang diselidiki di sana, jadi kita tidak mempunyai kewenangan itu dan tidak mengetahui langkahnya. Tapi yang jelas, kita ikuti langkahnya. Biarkan tim bekerja sampai tuntas," tegasnya.
Untuk itu, Tito juga berharap agar masyarakat bisa menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat penegak hukum. Dia pun mengimbau agar seluruh warga Jakarta turut menjaga keamanan, dan tidak mudah terpancing kasus kerusuhan di Tolikara.
"Hati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Jangan sampai salah," tandas Tito.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York