Suara.com - Pengurus Gereja Baptis Indonesia (GBI) Saman di Bangunharjo, Sewon, Bantul, mengakui belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Menurut salah seorang pengurus gereja, Pendeta Joni, mengungkapkan, permasalahan Gereja muncul setelah muncul himbauan dari pemerintah agar semua tempat ibadah memiliki izin.
"Bermula himbauan dari pemerintah, Kesbangpol untuk mengurus IMB, pas proses ngurus dan minta dukungan dari warga, ada yang salah paham dikira IMB untuk membuat bangunan Gereja besar. Nah kesala pahaman ini ada memanfaatkan terus dimasukkan ke dunia maya, terus di lihat ormas, terus pada datang ke sini, padahal sudah dijelaskan kalau tidak membuat bangunan baru. Itu IMB untuk izin Gereja dengan bangunan yang sudah ada," kata Pendeta Joni yang ditemui suara.com di lokasi, Rabu (22/7/2015).
Pascakejadian tersebut, hingga saat ini pihak Gereja dan pihak yang kontra sudah melakukan mediasi yang dibantu oleh pemerintah daerah Kabupaten Bantul.
Bahkan belakangan Bupati Bantul sudah ikut serta dalam mediasi yang dilakukan antara warga dan pengurus gereja.
"Setelah mediasi terakhir yang dilakukan tanggal 21 pascakebakaran, yang difasilitasi muspika, kasat Pol PP ketemu di Kakanwil, ada tiga kesepakatan. Pertama untuk sementara warga Gereja diharap beribadah ditempat lain, kedua plang Gereja sementara diturunkan sampaii ada ijin dan yang ketiga pemerintah akan membantu dan memudahkan dalam kepengurusan permohonan ijin IMB rumah ibadah," kata Pendeta Joni.
Pendeta Joni berharap, kerukunan antar umat beragama dapat kembali terjalin didaerah tersebut, sehingga ketegangan yang sempat terjadi akan segera kembali pulih.
Seperti diberitakan, Gereja Baptis Indonesia Saman dibakar orang tak dikenal pada Senin dini hari (20/7/2015).
Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, AKBP Anny Pudjiastuti mengatakan, pelaku diperkirakan empat orang. Mereka melakukan aksinya dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan.
"Diperkirakan pelaku empat orang menggunakan dua sepeda motor," kata Anny saat dihubungi Suara.com.
Anny menuturkan, saksi mata pertama yang melihat kejadian itu, Ratno, dia tinggal dekat gereja. Sekitar pukul 02.40 WIB dini hari, Ratno sudah melihat para pelaku keliling kampung sekitar gereja, namun dia tidak mencurigai.
Namun tiba-tiba melihat ban (roda) bekas terbakar di depan pintu gereja yang terlah menjalar, kemudian dia langsung berupaya memadamkan api dan terteriak meminta bantuan warga. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO