Suara.com - Sudah 30 tahun GBI (Gereja Baptis Indonesia) Saman di Bangunharjo, Sewon, Bantul hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar, selama itu pula toleransi dan kerukunan antar umat beragama terjalin dengan baik.
Menurut Pendeta Joni, bahkan hubungan Gereja dan masyarakat sekitar seperti tak berjarak, saat kumpulan acara 17 agustus serta acara lainnya mereka berbaur menjadi satu tak melihat apa agama yang dianutnya.
"Jemaat Gereja di sini ada 60 sampai 65 orang, 50 orang diantaranya adalah warga yang tinggal disekitar sini, sisanya adalah mahasiswa yang kost disekitar sini, kalau ada acara kumpul-kumpul kampung biasanya ya kami ikut, saya sudah 7 tahun tinggal disini, ikut arisan dis ini juga sama warga masyarakat lainnya," kata Pendeta Joni.
GBI Saman sendiri memang terletak ditengah-tengah kampung, tak jauh dari Gereja di sebelah selatannya terdapat sebuah kampus. Sementara di sisi utaranya tak jauh dari Gereja terdapat jalan raya ringroad selatan Yogyakarta.
Kendati GBI Saman berada tepat di tengah kampung yang cukup padat namun keberadaannya tak pernah menjadi masalah bagi warga sekitar.
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama didaerah tersebut bukanlah hisapan jempol, saat beberapa orang berusaha membakar GBI Saman, warga sekitar bahkan berusaha bersama memadamkan api yang menyala sekitar pukul 03.00 WIB.
"Saat kebakaran saya pas tidak dilokasi, karena ada keluarga datang, hp juga kebetulan saya lupa hidupkan karena sore ada ibadah jadi hp saya silent jadi tidak tahu kalau ada telfon, pagi saya baru datang ternyata ada kejadian pembakaran tapi pas saya datang justru sisa kebakaran sudah dibersihkan oleh warga sekitar, bahkan saat kebakaran warga sekitar juga yang memadamkan apinya," kata Pendeta Joni.
Pendeta Joni menambahkan, selain toleransi antar umat beragama yang baik di wilayah tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul pun juga sangat kooperatif, pasca kejadian Pemda langsung melakukan mediasi agar konflik tak berkepanjangan.
Bupati Bantul sendiri yang ikut turun tangan untuk membantu melakukan mediasi, sehingga harapannya permasalahan yang terjadi tidak berlarut. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG