Suara.com - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Papua membentuk tim investigasi untuk mencari tahu asal muasal peristiwa yang terjadi di Karubaga, Kabupaten Tolikara pada Hari Raya Idul Fitri, Jumat (17/7/2015).
Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus Biniluk, di Kota Jayapura, Kamis (23/7/2015), mengatakan, investigasi dilakukan karena informasi yang beredar di kalangan masyarakat maupun di media massa berbeda-beda.
"Kami mau data objektif. Hasilnya akan kami sampaikan ke masyarakat," kata Pdt Lipiyus Biniluk di.
Ia menduga, masalah itu hanya dipicu oleh kesalahpahaman antarpimpinan dan pemangku kepentingan di salah satu kabupaten di pegunungan tengah Papua itu.
"Ini masalah komunikasi antarpimpinan di Tolikara baik kapolres, bupati dan tokoh agama tidak jalan. Ada kesepakatan dan kesepakatan itu tak dijaga," katanya.
Menurut dia, tim investigasi dari FKUB Papua terdiri wakil dari umat Muslim, Nasrani dan agama lainnya, yang akan diberangkatkan pada Jumat (24/7/2015) pagi ke Karubaga.
"Pemerintah Pusat harus menyerahkan penyelesaian masalah itu ke Pemprov Papua dan tokoh-tokoh agama di sini, karena mereka yang lebih tahu kondisi dan masalah di daerahnya," katanya.
Apalagi, masalah Tolikara terlanjur dibesar-besarkan dan belum sesuai dengan data yang ada, sehingga banyak pihak yang ke Karubaga tetapi belum maksimal.
"Umat beragama di Papua tetap tenang jangan terprovokasi, karena pihak terkait sedang menyelesaikan masalah secara objektif, tidak boleh menuding sepihak. Selain itu, manusia yang jadi korban penembakan tolong diperhatikan, ada serpihan amunisi belum dikeluarkan dari tubuhnya. Jangan hanya bangunan fisik," katanya.
Biniluk berharap Pemerintah Pusat tidak terburu-buru dalam mengambil sikap dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua FKUB yang juga Ketua Nahdatul Ulama Provinsi Papua, Toni Wanggai mengemukakan insiden itu jangan digeneralisir sebagai konflik agama.
"Ini hanya salah paham kedua pihak. Perlu diklarifikasi. Berita yang 'di-blow up' di nasional dan internasional adalah pembakaran mushala. Itu tidak benar," katanya.
"Yang dibakar adalah kios, dan itu akibat adanya kekerasan yang dilakukan pihak keamanan terhadap warga GIDI sebelum kejadian. Api kemudian merembet ke musalah. Ini yang perlu digaris bawahi, tidak ada pembakaran mushala," katanya.
Wanggai menegaskan bahwa masalah itu bisa diselesaikan dengan baik oleh pemangku kepentingan di provinsi paling timur Indonesia itu, asalkan semua pihak membantu dengan tidak memberikan informasi yang salah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?