Suara.com - Pembangunan Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah, tahap pertama dimulai, Minggu (26/7/2015), kemarin. Pasar tekstil terbesar di Indonesia ini didesain arsitek Jawa, memadukan Keraton Solo dengan bangunan Jawa.
"Karena lokasi Pasar Klewer ini berada di antara cagar budaya. Dan kita tidak akan merubah bentuk bangunan, karena pasar ini juga merupakan cagar budaya," kata Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Solo, Subagyo. Pasar Klewer dibangun lagi setelah kebakaran pada Desember 2014.
Menurut Subagyo pembangunan Pasar Klewer dilakukan secara bertahap. Tahap pertama mulai Juli hingga Desember 2015 dengan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp56 miliar.
Sementara tahap kedua dilakukan 2016 dengan anggaran Rp97 miliar sehingga total anggaran pembangunan mencapai sekitar Rp153 miliar.
Proyek dikerjakan PT. Wijaya Karya (Persero) dengan pengawas pembangunan CV. Kalaprana Konsultan. Sementara konsultan perencanaan pembangunan dari CV. Desain. Dia menyebutkan pembangunan tahap pertama Pasar Klewer dilakukan selama 150 hari kalender atau akhir 2015 selesai.
"Pasar Klewer yang baru akan dilengkapi basement, semi basement, lantai 1 dan 2. Lantai 1 dan 2 ini untuk menata sebanyak 3.055 pedagang. Meliputi pedagang kios, los dan renteng yang saat ini menempati kios darurat," katanya.
Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo berharap pembangunan Pasar Klewer berjalan sesuai target. Pasar Klewer, katanya, merupakan sumber penggerak ekonomi Solo sehingga semua pihak memiliki kepentingan dan bertanggungjawab untuk menjaga dan mengawasi pembangunan.
"Mulai hari ini pembangunan sudah bisa dilakukan. Soalnya lebih cepat pembangunan dimulai, lebih baik. Dengan begitu Pasar Klewer ini bisa selesai sesuai yang kita harapkan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer Kusbani mengapresiasi percepatan pembangunan pasar oleh Pemerintah Kota Solo. Dia berharap pasar yang baru dapat memberikan kenyamanan bagi pedagang. (Labib Zamani)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan