Suara.com - Dokter gigi Amerika Serikat yang dituding membunuh Cecil si singa langka Afrika diketahui pernah menjadi pemburu gelap. Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe Oppah Muchinguri mengatakan bahwa sang dokter harus diekstradisi ke Zimbabwe untuk diadili.
Pernyataan dari Muchinguri ini merupakan pernyataan resmi pertama dari Zimbabwe sejak kematian Cecil si singa menyita perhatian dunia pekan ini. Muchinguri mengatakan, jaksa agung Zimbabwe telah melakukan proses hukum guna mengekstradisi Walter Palmer, si dokter berusia 55 tahun dari Amerika Serikat.
Muchinguri mengatakan, Cecil adalah singa bersurai hitam yang dikenal turis asing di Taman Nasional Hwange. Menurutnya, Cecil adalah atraksi ikonik di taman nasional tersebut.
"Pembunuhan ilegal itu adalah disengaja," kata Muchinguri dalam konferensi pers hari Jumat (31/7/2015).
"Kami meminta otoritas yang bertanggung jawab untuk melakukan ekstradisi terhadapnya ke Zimbabwe sehingga ia bisa dimintai pertanggungjawaban atas aksi ilegalnya," kata Muchinguri.
Palmer mengaku membunuh singa berusia 13 tahun itu. Namun, Palmer mengaku sengaja menyewa pemandu profesional untuk membunuh Cecil.
Palmer menggunakan tombak dan panah untuk membunuh singa tersebut. Cecil si singa dipancing keluar dari taman nasional dengan umpan sebelum akhirnya ditembak.
Palmer, dokter gigi yang dikenal doyan berburu itu pun sudah lebih dahulu kabur ke Amerika Serikat sebelum otoritas pemerintah mengetahui kontroversi pembunuhan Cecil tersebut.
"Sudah terlambat untuk menangkap si pemburu asing karena ia sudah lebih dahulu kabur ke negara asalnya," ujar Muchinguri.
Media Sosial di Amerika Serikat dan Eropa riuh dengan pemberitaan matinya Cecil. Sebagian besar netizen mengutuk aksi Palmer. Di Amerika Sendiri sudah ada petisi berisi 100.000 tanda tangan, mendesak pemerintah untuk mengekstradisi Palmer ke Zimbabwe.
Di Zimbabwe, pembunuhan seekor singa secara ilegal dapat dihukum dengan denda sebesar 20.000 Dolar Amerika Serikat, atau hukuman 10 tahun kurungan. (Reuters)
Berita Terkait
-
Belum 1 Detik Lawan Arab Saudi, Patrick Kluivert Senang Nih Dengar Kabar Buruk dari Irak
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang
-
Pinjol Singa Fintech, Risiko Galbay Apakah Ditagih ke Rumah?
-
Pinjol Singa Fintech: Ilegal atau Legal Berizin OJK?
-
Viral Pengunjung Taman Safari Turun dari Mobil, Nekat Dekati Kandang Singa
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI