Suara.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama secara tidak langsung menyatakan 'perang' terhadap penggunaan batubara. Ini dilakukan untuk mencapat target pengurangan dampak perubahan iklim sampai 2030.
Obama berbicara di Gedung Putih, Senin (3/8/2015) atau Selasa dinihari waktu Indonesia. Dia mencanangkan rencana target energi bersih baru atau Clean Power Plan.
Rencana ini akan mempercepat pergeseran penggunaan energi terbarukan. Rencana baru itu memotong polusi karbon dari pembangkit listrik sebesar 32 persen pada tahun 2030. Target sebelumnya adalah 30 persen. Nilai itu 1 persen lebih besar dari Cina, India, dan Brazil.
Rencana baru AS ini akan dibawa ke pertemuan konfrensi perubahan iklim dunia di Paris, Desember mendatang.
"Pembangkit listrik adalah sumber terbesar tunggal dari polusi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pikirkan tentang hal itu," kata Obama.
Obama mengatakan dunia tidak mungkin dapat membalikkan pemanasan global jika tidak diambil tindakan agresif untuk menghentikannya. Hanya saja media AS banyak memuat kritikan jika langkah itu akan meningkatkan biaya energi AS.
Diprediksi dana energi itu akan memangkas dana proteksi sosial. Namun Obama tetap yakin langkahnya itu benar.
"Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya.
Keputusan Obama mengurangi polusi karbon dari pembangkit listrik dipuji organisasi kesehatan di AS, American Public Health Association. Sebab polusi udara meningkatkan kasus asma, cedera dan penyakit kardiovaskular. Kebanyakan yang terdampak adalah anak-anak dan orang tua. (Reuters/Independent/USAToday)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram