Suara.com - Warga Dusun Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, digemparkan dengan penemuan batu jenis mani gajah di lahan persawahan. Konon, batu tersebut jika dijual harganya mencapai puluhan juta rupiah.
Pantauan Suara.com, lahan persawahan seluas satu hektar tersebut dipadati oleh warga Dusun Bonagung. Mereka mendatangi lahan yang lokasinya di tengah hutan itu untuk berburu batu mani gajah.
Ada yang datang sendirian, ada juga yang rombongan satu keluarga. Pencarian batu tidak hanya dilakukan orang laki-laki. Ibu-ibu dan anak-anak juga ikut terlibat.
Mereka membawa peralatan seperti cangkul, linggis dan besi berukuran kecil untuk mendeteksi keberadaan batu di dalam tanah. Setelah besi tersebut menyentuh benda keras yang dipastikan batu, kemudian menggalinya dengan menggunakan linggis dan cangkul.
Selain membawa peralatan, warga juga membawa bekal makanan, seperti nasi, minuman untuk dimakan sewaktu istirahat.
Bahkan, demi mendapatkan sembongkah batu mani gajah, warga rela mengesampingkan pekerjaan pokok sehari-hari. Untuk mendapatkan batu, warga menggali tanah sedalam sekitar dua meter.
Seperti Sumardi (42). Dia hampir dua pekan tak berjualan bakso.
“Sudah banyak batu yang saya dapatkan. Sebagian saya jual dan ada yang dibuat untuk batu akik,” kata Sumardi di lokasi penggalian, Rabu (5/8/2015).
Menuru Sumardi batu yang berhasil didapatkan tersebut ukurannya bermacam-macam. Ada yang kecil, sedang, dan besar. Harganya, kata Sumardi, juga bervariasi.
“Belum lama saya sudah menjual lima batu seharga Rp1,5 juta. Uangnya hasil jual batu itu saya gunakan untuk keperluan sehari-hari di rumah. Jadi lumayanlah hasilnya,” imbuh dia.
Warga lain, Armuji (45), mengatakan batu mani gajah merupakan peninggalan zaman purbakala. Pada tahun 1997 pernah ada warga yang menemukan batu mani gajah di lahan tersebut. Karena tidak tahu kegunaan dan manfaatkan batu tersebut warga tak menghiraukan.
“Belum lama ini warga mendatangi sawah milik Pak Cokro Suwarno untuk mencari batu. Ternyata batu itu benar ada. Batu ini seperti pada umumnya, namun isinya ada di dalam. Jadi harus diolah terlebih dahulu,” papar warga RT 023, RW 006 Kecamatan Tanon.
Sejak pagi warga mendatangi lahan persawahan tersebut. Ini mereka lakukan agar batu mani gajah yang dihasilkannya lebih banyak.
“Silakan yang mau mencari batu mani gajah. Saya tidak menuntut apa-apa, hanya saya berpesan supaya diratakan kembali. Batu yang tidak dipakai atau bukan yang dicari dikubur kembali ke dalam tanah,” kata pemilik tanah, Cokro Suwarno.
Sementara Kepala Desa Bonagung, Suwarno, mengatakan keberadaan batu tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Namun dari sekian lahan persawahan milik warga setempat, hanya milik Cokro Suwarno yang paling banyak.
“Ini menjadi berkah bagi warga Bonagung. Bisa meningkatkan kesejahteraan para warga. Soalnya sejak ditemukannya batu mani gajah, warga banyak yang ke sini,” jelasnya.
Suwarno menambahkan selain warga asli Bonagung tidak diizinkan untuk melakukan pencarian. Tetapi jika hanya ingin membeli dipersilakan. Hal tersebut bertujuan agar warga Dusun Bonagung dapat menikmati kekayaan yang dimiliki dari adanya batu mani gajah di desanya.
“Harganya macam-macam. Yang kualitasnya bagus bisa mencapai Rp10 juta, bahkan lebih,” kata Suwarno. (Labib Zamani)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Baleg DPR RI Rapat Undang Jusuf Kalla, Ada Apa?
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
-
Gurita Bisnis Rudy Tanoe, Tersangka Korupsi Bansos yang Lawan KPK Lewat Praperadilan!
-
Wagub Bali Ungkap Pembangunan Masif Jadi Biang Kerok Banjir, Alih Fungsi Lahan akan Dibatasi Ketat