Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohan Yembise akan melayangkan surat kepada pemerintah daerah dan kepala badan di setiap kabupaten kota untuk ikut mengawasi pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) di masing-masing daerah agar tidak ada lagi kasus kekerasan yang terjadi.
"Meneg PP-PPA tetap harus berkoordinasi dengan semua kepala badan provinsi, kabupaten dan kota. Kami akan berkirim surat, agar pada setiap MOS, badan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ada di masing-masing sekolah," kata Yohana saat membuka Forum Anak Nasional 2015 di gedung Indonesia Port Corporation (IPC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Menteri mengatakan, harusnya kekerasan pada saat pelaksaan MOS tidak terjadi karena sudah ada Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang adanya tindakan kekerasan saat masa pengenalan siswa baru dilakukan.
Selain itu, lanjut Menteri, adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi landasan kuat untuk melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan yang berdampak buruk pada masa depan.
"Dengan adanya aturan Kemendibud dan Undang-Undang Perlindungan Anak ini sudah banyak sekolah-sekolah yang tidak lagi melaksanakan MOS, tetap masih ada juga yang melaksanakannya," kata.
Menurut Menteri, kegiatan MOS masih diperlukan sebagai masa pengenalan bagi siswa baru terhadap lingkungan sekolah sehingga siap untuk melaksanakan pendidikan. MOS sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan setiap sekolah maupun perguruan tinggi.
"MOS itu sebenarnya penting untuk anak-anak bersekolah, bagaimana guru memperkenalkan kurikulum yang diajarkan, bahan ajaran yang dipakai termasuk metode pengajaran. Itu diperkenalkan oleh guru terhadap anak murid sehingga pada saat masuk sekolah murid sudah tahu karena dibekali melalui MOS," kata Menteri.
Menteri menekankan, bahwa MOS harus tetap ada. Tetapi untuk mengantisipasi agar tidak disalahgunakan hingga menimbulkan tindakan kekerasan perlu pengawasan. Oleh karena itu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menginstruksikan kepada badan provinsi, kota dan kabupaten ikut mengawasi.
"Kita juga bisa libatkan Forum Anak Nasional, setiap pengurusnya memiliki peran selain sebagai pelopor juga pelapor, bila terjadi tindak kekerasan segera melaporkan kepada kementerian, akan kita tindak setiap perbuatan yang melanggar aturan," kata Menteri.
Menteri membuka secara resmi acara puncak peringatan Hari Anak dengan kegiatan Forum Anak Nasional 2015 yang diikuti sekitar 658 orang anak dari sejumlah daerah di seluruh provinsi di Indonesia. Acara ini juga dihadiri pengurus Forum Anak ASEAN. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta