Suara.com - Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk tim investigasi yang dipimpin Inspektur Jenderal Kemendikbud Haryono Umar untuk menyelidiki penyebab kematian Evan Christoper Situmorang (12) siswa SMP Flora Bekasi, Jawa Barat.
Tim ini langsung bertindak dengan meminta keterangan dari berbagai pihak antara lain kepala sekolah, warga sekolah, keluarga termasuk kedua orang tua korban.
"Kami ingin mengetahui apa yang terjadi pada 7-9 Juli, lalu apa yang terjadi pada 30 Juli. Kira-kira 23 hari sesudah MOS saat itu kemudian meninggal," kata Mendikbud, Anies Baswedan saat ditemui wartawan di sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu (3/8/2015) malam.
Anies mengatakan jika berdasarkan investigasi kematian Evan akibat MOS maka pihaknya akan memberikan sanksi kepada pihak sekolah.
"Kalau memang terjadi karena MOS maka Kepala Sekolahnya harus ditindak, bisa langsung berhentikan, digantikan posisinya. Kalau sekolah swasta, izinnya bisa dicabut," katanya.
Ia menegaskan kasus ini akan dituntaskan sesudah investigasi lengkap. Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan Evan siswa SMP Flora Bekasi, meninggal pada Kamis (30/7/2015) setelah mengalami sakit di kakinya yang diduga akibat mengikuti salah satu kegiatan MOS "cinta lingkungan" dengan berjalan kaki sekitar empat kilometer. (Antara)
Berita Terkait
-
Tiga Tokoh Internasional Hadir di Japan Youth Summit 2025, Sampaikan Pesan Perubahan Global
-
Ketika Guru Ikut Menertawakan Disabilitas: Apa yang Salah dalam Pendidikan Kita?
-
3 Langkah Cerdas Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang