Suara.com - Polisi terus melakukan penyidikan terhadap kasus korupsi dwelling time atau waktu bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok. Kali ini, penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memeriksa dua pejabat dari Kementerian Perindustrian untuk mendalami kasus tersebut.
"Hari ini dan besok kita akan panggil lagi 2 saksi, dari Kementerian Perindustrian. Pejabat Kementerian Perindustrian untuk dimintai keterangan kasus dwelling time," kata Kabid Humas Polda Metro Kombes M Iqbal kepada wartawan, Senin (10/8/2015).
Dikatakan Iqbal, polisi masih fokus untuk mengungkap kasus dugaan gratifikasi dan suap terkait dwelling time tersebut. Hal ini dengan membentuk tim khusus untuk mengembangkan kasus tersebut.
"Yang jelas tim bekerja cepat, Kapolda sudah bilang membuat dua tim. Yaitu tim sidik dan tim lidik pengembangan. Tim lidik terus bergerak dan mengembangkan. Bahkan beberapa keluar kota. Artinya satgasus ini terus bergerak," kata dia.
Terkait pemeriksaan saksi-saksi yang telah diperiksa. Polisi masih membuka peluang untuk menetapkan tersangka lainnya.
"Untuk 5 saksi yang kemarin nanti kalau dibutuhkan lagi kita akan periksa. Pemanggilan saksi kemarin terkait dengan kasus ini, semua saksi terkait dengan kasus dwelling time, ada dugaan penyuapan gratifikasi. Nanti kalau penyidik menyimpulkan akan dipanggil lagi saksi, dan penyidik mendapati alat bukti ada perbuatan pidana bisa aja saksi dinaikan sebagai tersangka," katanya.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan 5 tersangka kasus suap proses dwelling time. Hingga saat ini, pemeriksaan masih terus berlanjut terhadap 5 tersangka dan para saksi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Bos DNR Logistics Rudy Tanoe Resmi Jadi Tersangka KPK, Langsung Lawan Lewat Praperadilan
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah