Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada 100 toko yang menjual perlengkapan sekolah telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa menerima siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Sejauh ini, sudah ada 100 toko peralatan sekolah yang mengajak kerja sama dengan kami (Pemprov DKI). Dengan begitu, toko-toko itu bisa melayani siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP)," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (14/8/2015).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, kerja sama dengan toko-toko perlengkapan sekolah tersebut dilakukan menyusul diterapkannya kebijakan larangan penarikan tunai dana KJP.
"Karena tarik tunai kan sekarang sudah tidak bisa. Selain itu, kerja sama tersebut juga dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dana KJP, seperti masalah yang baru-baru ini terjadi," ujar Basuki.
Dia menuturkan sebanyak 100 toko perlengkapan sekolah itu, di antaranya yaitu toko buku Gramedia, Gunung Agung dan puluhan toko lainnya yang telah memiliki fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC).
"Setelah adanya kerja sama itu, seluruh siswa pemegang KJP dapat berbelanja memenuhi kebutuhan sekolahnya di toko-toko tersebut. Pengawasan pun jadi semakin mudah kita lakukan," tutur Basuki.
Melalui kerja sama itu, dia mengungkapkan dana KJP hanya dapat dicairkan dalam bentuk perlengkapan sekolah. Apabila diketahui ada yang membeli barang diluar keperluan sekolah maka akan diberikan sanksi tegas.
"Intinya, KJP itu sekarang hanya bisa dicairkan dalam bentuk alat-alat sekolah. Kalau nanti ada yang ketahuan mencairkan bukan dalam peralatan sekolah, maka sanksinya akan langsung kita cabut KJP-nya," ungkap Basuki. (Antara)
Berita Terkait
-
Buruan Cek! Pramono Umumkan KJP Plus Tahap II 2025 Mulai Cair, Rp1,61 Triliun untuk 707 Ribu Siswa
-
Terbukti Anarkis Saat Demo, Penerima KJP dan KJMU DKI Jakarta Terancam Dicabut Bantuannya
-
Meski Masuk Sekolah Rakyat, Gubernur Pramono Pastikan Kepemilikan KJP Siswa Tidak Dicabut
-
Cara Registrasi KJP 2025 Online, Ini Daftar Lengkap Isi Paket Sembako
-
Aturan Penggunaan Dana KJP Plus dan Nominal Bagi Jenjang SD, SMP dan SMA/SMK
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri
-
Profil Akhmad Wiyagus: Polisi Peraih Hoegeng Awards Dilantik Jadi Wakil Menteri Dalam Negeri
-
Pramono Tolak Atlet Israel Bertanding di Jakarta: Tak Ada Manfaatnya, Minta Visanya Tak Dikeluarkan
-
Makin Terpojok? Imigrasi Ungkap Nasib Buronan Riza Chalid di Luar Negeri usai Paspor Dicabut!
-
Mahfud MD Tantang Menkeu Purbaya Usut Kasus Dugaan Pencucian Uang Rp189 Triliun dalam Impor Emas