Suara.com - Anggota Komisi V DPR Miryam S. Haryani menilai, Kementerian Perhubungan telah gagal melakukan tugas dan kewajibannya dalam menjamin keamanan penerbangan udara. Menurutnya, Kementerian Perhubungan yang paling bertanggungjawab atas kegagalan ini.
Hal ini dikatakan Miryam saat mengomentari hilangnya pesawat Trigana Airlines dengan rute Jayapura-Oksibil, kemarin. Apalagi, imbuh Miryam, dalam kurun waktu kurang dari setahun juga ada kecelakaan pesawat AirAsia di perairan Laut Jawa di akhir tahun 2014.
"Peristiwa ini merupakan sebuah pukulan telak bagi Kemenhub sebagai pihak yang punya wewenang dan kewajiban untuk memastikan bahwa penerbangan di Indonesia benar-benar aman," kata Miryam dihubungi, Jakarta, Senin (17/8/2015).
"Kejadian ini mengungkap fakta bahwa Kemenhub telah gagal melakukan tugas dan kewajibannya terkait keamanan penerbangan udara, dan sudah tentu harus mempertanggungjawabkan kegagalan ini," tambah Politisi Hanura ini.
Miryam menambahkan, Komisi V akan memanggil Menteri Perhubungan terkait peristiwa ini guna meminta keterangan detail terkait hilangnya pesawat Trigana. Dia menambahkan, bila memang penyebabnya adalah kelalaian dari pihak Kementerian Perhubungan sudah pasti menterinya harus bertanggungjawab secara penuh.
"Keselamatan transportasi khususnya udara menjadi PR besar bagi Kemenhub untuk segera dipastikan dan diberikan garansi, karena jangan sampai peristiwa seperti ini menjadikan setiap calon penumpang pesawat udara paranoid untuk melakukan penerbangan," kata dia.
Komisi V, sambungnya, juga akan segera merumuskan solusi dari masalah ini lewat panja keselamatan transportasi yang sedang berjalan di Komisi V bersama pemerintah.
"Kami ingin memastikan bahwa komitmen keselamatan transportasi ini bukan hanya sekedar wacana dan teori, namun benar-benar terealisasi dengan baik. Dengan demikian tak perlu lagi ada kecelakaan pesawat karena faktor kelalaian manusia," paparnya.
Tag
Berita Terkait
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Bungkam Usai Diperiksa KPK, Bupati Pati Atur Lelang dan Dapat Fee Proyek?
-
Setelah Namanya Disebut di Sidang, Bupati Pati Sudewo Akhirnya 'Menghadap' KPK
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini