Suara.com - Pesawat milik Trigana Air dengan rute penerbangan Sentani-Oksibil dipastikn jatuh, Senin (17/8/2015) kemarin setelah hilang kontak pada Minggu (16/8/2018). Untuk dunia penerbangan kondisi alam Papua tergolong berbahaya.
Hal itu diungkap seorang Kopilot Trigana Air Elesta Apriliana, Senin kemarin. Dia mengatakan kondisi cuaca di Sentani ke Oksibil tidak dapat diprediksi.
"Kalau medannya sendiri, yah Papua seperti itu. Memang geografisnya begitu, cuaca suka berubah. Tapi kita di bandara selalu dapat info perkembangan cuaca," kata Elesta di kantor Trigana Air, Jakarta.
Kopilot yang telah bekerja di Trigana Air selama 4 tahun itu juga mengatakan Papua daerah yang paling berat selama dia bertugas. Dia pernah terbang di langit Papua selama 6 bulan.
"Saya sekitar 6 bulan terbang di Papua. Sebelumnya, saya di rute Balikpapan - Samarinda, dan rute Sentani ini yang cukup berat buat saya," tambahnya.
Ia juga mengatakan sebenarnya sudah ada regulasi penerbangan pesawat yang ketat di Papua. Hal tersebut menurutnya, karena faktor cuaca.
"Memang cukup banyak delay di Papua. Di sana regulasinya sebenarnya sudah cukup ketat, di sana ada istilah 'no see no flight'. Karena seringnya kita terhalang kabut di sana," ujarnya.
Lebih jauh Elesta mengatakan, pesawat Trigana Air ATR 42 yang biasa ia terbangkan juga tidak memiliki kendala teknis. "Setahu saya, pesawat itu normal. Kemarin 12 Agustus saya terakhir terbang dengan pesawat itu juga nggak ada kendala apa-apa," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar