Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap agar seluruh pemilik kios yang ada di Pasar Manggis di Jalan Guntur, Jakarta Selatan, tidak memperjualbelikan kios mereka. Hal itu disampaikan Ahok ketika meresmikan pasar Manggis yang baru saja direvitalisasi.
"Boleh satu orang memiliki 2 kios, tapi satu nama. Tidak boleh dijual, kalau sudah kaya, dikembalikan ke pasar. Atau diwariskan ke anak mantunya boleh," kata Ahok ketika meresmikan Pasar Manggis, Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015).
Para pedagang nantinya hanya dipungut biaya untuk pemeliharaan kios dan listrik yang dipakainya, sementara sisanya disubsidi oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Agar para pemilik kios tidak menjual kiosnya, pemerintah DKI menerapkan kartu tanda pengenal dari bank.
"Ini nanti disubsidi, ada Bank DKI, BRI dan BNI tanda pengenal. Anda tidak bisa bohongin saya di bank. Kalau palsukan kartu ini bisa dipenjara memalsukan ATM bank, 12 tahun penjara," kata Ahok.
Dalam peresmian itu, Ahok juga ditemani Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Catur Laswanto, dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
Pasar Manggis merupakan perwujudan program PD Pasar Jaya mendukung pemerintah. Pasar ini memiliki 380 tempat usaha, 283 kios dan 93 los dan mayoritas pedagang adalah dari pedagang kaki lima (PKL).
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
-
Ungkit Anggaran Negara dari Pajak Rakyat, Sentilan Ahok ke DPR: Jangan Cuma Terima Gaji, tapi...
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'