Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fahri Hamzah (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Baca 10 detik
Perkataan Wakil Ketua DPR dari Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah yang menganggap banyak anggota DPR bloon atau bodoh berbuntut panjang. Sejumlah orang yang tersinggung dengan ucapan Fahri.
Salah satu anggota DPR yang tersinggung adalah anggota Komisi VII dari Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir. Ia berencana melaporkan Fahri ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Iya saya rencana mau melaporkan karena dari bahasanya cukup jelas. Dia melecehkan institusinya sendiri. Saya tidak terima sebagai anggota dilecehkan," kata Inas, Jumat (21/8/2015).
Gara-gara ucapan Fahri, Inas mengaku menerima keluhan dari konsituen karena wakilnya di Parlemen diejek sebagai orang bloon.
"Saya kurang tahu kalau yang lain. Yang jelas saya Senin besok akan melaporkan," katanya.
Pernyataan Fahri yang membuat kuping merah tersebut keluar saat diwawancara di televisi beberapa waktu lalu. Fahri mengatakan dalam tradisi demokrasi, otak anggota dewan harus diperkuat. Pasalnya, kata dia, anggota dewan dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka.
"Makanya kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas," kata Fahri.
Salah satu anggota DPR yang tersinggung adalah anggota Komisi VII dari Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir. Ia berencana melaporkan Fahri ke Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Iya saya rencana mau melaporkan karena dari bahasanya cukup jelas. Dia melecehkan institusinya sendiri. Saya tidak terima sebagai anggota dilecehkan," kata Inas, Jumat (21/8/2015).
Gara-gara ucapan Fahri, Inas mengaku menerima keluhan dari konsituen karena wakilnya di Parlemen diejek sebagai orang bloon.
"Saya kurang tahu kalau yang lain. Yang jelas saya Senin besok akan melaporkan," katanya.
Pernyataan Fahri yang membuat kuping merah tersebut keluar saat diwawancara di televisi beberapa waktu lalu. Fahri mengatakan dalam tradisi demokrasi, otak anggota dewan harus diperkuat. Pasalnya, kata dia, anggota dewan dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka.
"Makanya kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada bloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat. Karena itu, kita memberikan kekuatan kepada otak dari orang-orang yang datang ke gedung ini dengan memberikan mereka staf, dengan memberikan sistem pendukung, pusat kajian, ilmuan, peneliti, dan lain-lain. Itulah cara kerja lembaga demokrasi. Ini tentunya memerlukan fasilitas," kata Fahri.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat