Suara.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai perbedaan gagasan antarmenteri merupakan hal wajar. Ini menanggapi kisruh antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri Badan Urusan Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Pratikno mengatakan itu wajar, selama belum diputuskan menjadi kebijakan resmi pemerintah. Itu dikatakan Pratikno di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015).
"Publik menganggap terjadi perbedaan kebijakan, sebetulnya itu merupakan perbedaan gagasan yang memang belum masuk ke tahap kebijakan," kata Pratikno.
"Bahwa diawali dengan debat, diawali dengan diskusi, itu sesuatu yang wajar, tetapi ketika sudah diputuskan, itu menjadi komitmen semua menteri," lanjut Pratikno.
Menurutnya, masing-masing menteri memang seyogianya dapat mendiskusikan gagasan secara internal. Selanjutnya, masing-masing dapat menyampaikannya kepada publik ketika telah mengkristal menjadi kebijakan atau putusan bersama.
"Ya, kalau memang ada hal-hal yang belum diputuskan, ya didiskusikan dulu di internal, agar kemudian publik tidak menganggap bahwa ini ada perbedaan pandangan," katanya.
Pratikno menegaskan di internal kabinet hingga saat ini tetap solid. "Kalau ada suara-suara di luar, itu kan bukan berarti suara di dalam tidak singkron," kata dia.
Ia mengatakan selama ini Presiden Joko Widodo sangat konsern membangun sinergisitas antarkementerian. Berbagai isu spesifik selalu dibahas dalam rapat kabinet terbatas agar suatu permasalahan dapat diselesaikan interkementerian.
"Itu memang penting sekali bagi kami untuk membangun kabinet yang solid agar kebijakannya fokus dan sinergis antara sektor satu dengan sektor lainnya," kata mantan Rektor UGM ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!