Suara.com - Juru bicara Partai Demokrat Dede Yusuf menilai perombakan Kabinet Kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo tidak berdampak signifikan pada perbaikan ekonomi. Menurut Dede yang terjadi malah sebaliknya karena setelah reshuffle malah timbul kegaduhan di kabinet.
"Apapun yang terjadi di kabinet membuat turunnya trust untuk pelaku usaha. Sehingga reshuffle kemarin itu tidak membuahkan hasil yang signifikan terhadap pergerakan roda ekonomi," kata Dede di DPR, Selasa (25/8/2015).
Dede mengatakan setelah perombakan kabinet indeks saham melemah serta kebijakan pemerintah cenderung menomorsatukan investor asing.
Bagi Dede yang terpenting sekarang adalah bagaimana penyerapan APBN bagus agar ekonomi tumbuh. DPR, kata dia, mendukung.
"Karena itu, kita tunggu saja. Mudah-mudahan pemerintah bisa ambil sikap yang baik," kata Ketua Komisi IX.
Dede optimistis bangsa Indonesia bisa bertahan menghadapi gejolak ekonomi global.
"Indonesia punya kultur sebagai bangsa yang survive. Tapi pemimpin perlu mendorong semua stakeholder untuk membantu ini. Semuanya sudah mengatakan, bahwa kita dalam posisi berat. Mari sama-sama kita lakukan sesuatu," ujarnya.
Dede menceritakan Partai Demokrat punya sejarah tentang cara menghadapi krisis ekonomi global. Pada tahun 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil membawa bangsa lolos dari keterpurukan.
"Yaitu bagaimana sektor riil, yang ada di bawah ini, yang saya katakan UKM, bisa dipertahankan. Karena UKM ini tidak terganggu dengan namanya valas. Ini sudah terbukti 2008, kita survive. Pada saat semua negara terpuruk kita bertahan dengan pertumbuhan ekonomi lima persen itu karena sektor riil kita gerakan. Ini pertahankan," ujarnya.
"Kita sudah melewatinya, pelajaran ini bisa dijadikan patokan untuk keluar dari masalah ini. UKM ini menjadi sangat penting kalau diperhatikan UKM ini tidak tergantung dengan investasi. Kalau kita bicara UKM, kita bicara sektor riil. Kalau sektor riil menggerakkannya kita bisa survive, 2008 salah satunya karena kuatnya UKM," Dede menambahkan.
Selain itu, kata dia, pada jaman Yudhoyono, seluruh tokoh diajak berembug untuk mencari solusi atas krisis, kemudian membentuk tim ekonomi untuk membahas krisis.
"Apapun itu kita harus support pemerintah keluar dari masalah ini. Jangan menyalah-nyalahkan yang lalu. Tapi apa yang bisa kita support, Partai Demokrat apa yang bisa disupport, kalau yang bisa kita support adalah bagaimana memberikan pemikiran, bisa saja Presiden (Jokowi) mengumpulkan tokoh di era SBY, mungkin ada Pak Hatta, misalnya, atau siapa lagi gitu, apa yang akan kita lakukan," ujar dia.
"Belajar dari pengalaman inilah, menurut saya, apakah perlu krisis tim, silakan. Pada dasarnya, di Indonesia ada ratusan-ribuan, yang punya keahlian untuk membantu pemerintah. Diajak dong. Ditarik, itu yang harus dilakukan," Dede menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting