Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta syarat lebih untuk negara yang akan membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung. Selain menjadi partner proyek, negara itu juga harus memberikan pinjaman sebesar 100 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.408 triliun.
Dua negara yang diketahui berminat mengerjakan proyek kereta super cepat itu yakni Jepang dan Cina.
"Saya tawarin mereka (Jepang dan Cina), merkeka tanya sama saya. Saya bilang negara ini lagi butuh duit, bukan cuma bangun barang. Kamu bisa nggak pinjamkan 100 miliar dolar AS ke kita, ya dong, betuh fresh nih," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/8/2015).
Ahok bahkan memastikan dari kedua negara yang bersedia meminjamkan uang untuk Indonesia maka akan diberi kesempatkan untuk mengerjakan proyek tersebut. "Lihat aja Jepang sama Cina, siapa yang mau pinjemin," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu memastikan pemerintah DKI dilibatkan dalam pembangunan traspotasi massal itu. Ahok bahkan mengklaim pemerintah pusat telah sepakat untuk pembangunan stasiun-nya dilakukan dikawasan Gambir atau Manggarai.
"Pembangunannya libatkan (DKI), maknya kita usulkan Manggarai dan Gambir. Dan itu sudah okay (pembangunan stasiun kalu tidak di) Manggarai, Gambir," jelas Ahok.
Sebelumya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun tiga stasiun kereta api baru untuk mendukung rencana pemerintah pusat dalam pembangunan jaringan kereta cepat rute Jakarta-Bandung.
Proyek pembangunan jaringan kereta cepat tersebut akan dikerjakan oleh pemerintah pusat secara keseluruhan. Sedangkan Pemprov DKI hanya sebagai pendukung.
Stasiun-stasiun tersebut, dia menuturkan rencananya dibangun di Gambir (Jakarta Pusat), Manggarai (Jakarta Selatan) dan Halim Perdana Kusuma (Jakarta Timur).
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express